Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggagas Wisuda Sekolah yang Lebih Sederhana dan Humanis

30 April 2025   22:51 Diperbarui: 30 April 2025   22:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisuda.(Foto: Dok. Shutterstock/220 Selfmade studio via Kompas.com)

Wisuda sekolah sering kali menjadi momen penting yang dirayakan dengan sukacita berlebihan. Perayaan kelulusan menjelma menjadi ajang yang bukan hanya simbolik, tetapi juga sarat gaya hidup dan prestise.

Dari gaun sewa, make-up profesional, gedung megah, sampai paket foto eksklusif--semua menjadi semacam "paket wajib" dalam ritual perpisahan sekolah.

Di balik kemeriahan tersebut, beban biaya yang harus ditanggung keluarga, terutama keluarga sederhana, kerap menjadi persoalan serius.

Di Indonesia, keluhan orang tua terkait biaya perpisahan yang tinggi bukan hal baru.

Misalnya, di beberapa daerah, biaya perpisahan bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per siswa, yang bahkan memaksa sebagian orang tua meminjam uang demi memenuhi kewajiban tersebut.

Pertanyaannya: apakah euforia kelulusan harus mengorbankan prinsip kesederhanaan, inklusivitas, dan empati sosial?

Beban Finansial yang Membebani Keluarga Sederhana

Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan penghasilan yang tidak menentu membuat beban biaya perpisahan terasa semakin berat.

Orang tua harus menanggung biaya pembuatan ijazah, konsumsi, dekorasi, dokumentasi, bahkan sewa gedung mewah dan artis penghibur dalam beberapa kasus.

Beban ini menjadi semakin berlapis jika keluarga memiliki lebih dari satu anak yang harus mengikuti acara serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun