Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Debut Buruk Patrick Kluivert

20 Maret 2025   20:11 Diperbarui: 20 Maret 2025   20:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beredar foto di aplikasi percakapan WhatsApp di mana Erick Thohir yang terlihat lesu sedang merenung.(Sumber: WhatsApp)

Dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Allianz Stadium, Sydney, pada 20 Maret 2025, Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 5-1 melawan Australia.

Kekalahan ini menjadi sorotan tajam bagi performa Garuda, terutama di bawah kepemimpinan pelatih baru Patrick Kluivert.

Berikut adalah analisis mendalam mengenai kelemahan krusial yang mengakibatkan Indonesia takluk dalam laga tersebut.

Tiga hari sebelum laga Australia vs. Indonesia, saya menulis artikel yang mengulas kelemahan kruial Timnas Garuda. Kompasianer bisa membacanya di tautan ini:

https://www.kompasiana.com/rahardian76/67d80f7434777c6d635a72a2/mengurai-kelemahan-krusial-dan-peluang-tipis-timnas-piala-dunia-2026

Secara singkat, di tulisan tersebut saya jelaskan statistik kelemahan krusial yang sering dieksploitasi tim lawan:

Lini belakang sering gagal menjaga koordinasi, dengan 63% gol kemasukan berasal dari kesalahan komunikasi antar bek.

Hanya 2.7 key passes per pertandingan--angka terendah di grup C.

78% gol kemasukan terjadi pada 15 menit pertama dan terakhir pertandingan, menunjukkan kerapuhan konsentrasi di fase kritis.

Kelemahan tersebut ternyata belum nampak ada perbaikan di pertandingan hari ini. Oke, sekarang kita mulai coba menganalisisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun