Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kontroversi Kota Al Ula dalam Perspektif Islam dan Arkeologi Modern

10 Maret 2025   22:59 Diperbarui: 10 Maret 2025   22:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elephant Rock saat senja, Al Ula, Arab Saudi. (Foto: istockphoto.com/xavierarnau)

Kali ini kita akan mengulas sebuah kota yang menyimpan misteri dan kontroversi, Al Ula. Perdebatan mengenai keberadaan kota ini menjadi menarik untuk disimak.

Kota ini, yang terletak di Arab Saudi, memiliki daya tarik yang unik karena sejarahnya yang kaya dan pandangan yang berbeda tentangnya dalam tradisi Islam.

Dahulu kala, kota ini dihindari oleh Nabi Muhammad SAW, sebuah fakta yang memicu rasa ingin tahu dan perdebatan di kalangan umat Muslim.

Sejarah Kelam Al Ula dalam Perspektif Islam

Al Ula dikenal juga sebagai Madain Saleh, rumah bagi kaum Tsamud, umat Nabi Saleh AS.

Kaum ini dikenal karena kemampuan mereka dalam memahat gunung menjadi tempat tinggal yang megah.

Namun, kemakmuran dan kekuatan ini membawa mereka pada kesombongan dan penindasan.

Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS untuk membimbing mereka, tetapi mereka menolak dan bahkan meminta bukti yang tidak masuk akal.

Akibatnya, kaum Tsamud diazab dengan gempa bumi dahsyat yang menghancurkan mereka.

Dalam perjalanan menuju Tabuk, Nabi Muhammad SAW melewati Al Ula dan mengingatkan para sahabatnya tentang azab yang menimpa kaum Tsamud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun