Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Efisiensi Anggaran, Strategi Pemerintah Daerah Tanpa Mengurangi Kualitas Layanan

24 Februari 2025   20:11 Diperbarui: 27 Februari 2025   08:57 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo melantik 961 kepala daerah dari seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 20/2/2025. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Beberapa hari lagi retret kepala daerah akan segera berakhir. Para Gubernur/Wagub, Bupati/Wabup, dan Walikota/Wawali akan menghadapi tantangan baru bernama: efisiensi anggaran.

Pemerintah Pusat sudah melaksanakannya. Pro dan kontra menyertainya, bahkan aksi-aksi demonstrasi tak terhindarkan.

Sekarang, Anda bayangkan, ketika seluruh pemerintah daerah melaksanakan efisensi secara bersamaan.

Indonesia memiliki total 552 entitas pemerintah daerah mencakup 38 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota.

Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat krusial, terutama soal pelaksanaan dan pengawasan efisiensi anggaran.

Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dengan seksama, karena Indonesia tidak memiliki sebuah badan pengendali efisiensi seperti Department of Government Efficiency (DOGE) di Amerika Serikat.

Tentang DOGE, kompasianer dapat klik tautan berikut:

Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014 tentang otonomi daerah, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan struktural dan fungsional yang saling melengkapi.

Hubungan struktural merujuk pada konsep sentralisasi dan desentralisasi. Contoh sentralisasi adalah Bank Indonesia yang mengatur kebijakan moneter dan fiskal negara. Contoh desentralisasi: Pendidikan.

Sedangkan hubungan fungsional diantaranya adalah hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun