Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gadis Ini Mampu Menelusuri Masa Lalu untuk ‘Penyembuhan’

7 Juni 2015   02:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:18 3199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_368659" align="aligncenter" width="600" caption="Amelia Devina, Quantum Healing Practitioner and Intuitive Counselor. (foto: rahabganendra)"][/caption]

Mungkin kita pernah mendengar, sebagian orang berpemahaman tentang keberadaan kehidupan masa lalu seseorang. Bahwa orang mempunyai kehidupan sebelum kehidupan yang sekarang ini. Paling dekat, istilah yang lebih dikenal adalah reinkarnasi. Ada seorang gadis yang ternyata mampu menjadi ‘sarana' untuk membantu menelusuri masa lalu seseorang. Dan metode yang digunakannya mampu membantu orang menyembuhkan dirinya sendiri. Bukan hanya penyakit fisik, tetapi juga penyakit psikis. Ia memberikan alat (penyembuhan, membaca, kebijaksanaan, dan lain-lain) yang langsung bisa diterapkan untuk meningkatkan kehidupan orang, hubungan, karier, kesehatan dan lain sebagainya.

Aku tak hendak membahas soal keyakinan reinkarnasi. Aku menggarisbawahi bahwa sebagian kecil ataupun besar, orang meyakini eksistensi konsep reinkarnasi itu. Saya sekedar mengisahkan fenomena kemampuan seorang gadis, seorang praktisi, apa yang disebut sebagai Quantum Healing Hypnosis Technique (QHHT).

*

Sosok itu sekilas kuperhatikan sederhana. Perawakannya ideal untuk gadis Indonesia. Tak banyak aksesoris yang dipergunakannya. Cantik khas keturunan. Berkacamata dengan ramah yang kuat memancar dari sikapnya selama saya berbincang dengannya. Usia belum mencapai kepala tiga. Senyumnya dewasa. Tak pernah lepas saat menuturkan penjelasannya. Auranya terasa menyejukkan.

Amelia Devina. Sepintas seperti halnya gadis pada umumnya. Siapa sangka Amelia mempunyai profesi yang tak banyak dilakukan orang di Tanah Air. Bahkan di negeri ini hanya ada 3 orang saja. Amelia menyebutkan profesinya dengan sebutan Quantum Healing Practitioner and Intuitive Counselor.

Gadis keturunan Tionghoa yang dilahirkan di Jakarta pada 1987 pernah mengenyam pendidikan di jurusan Business (Marketing), University of Western Sydney, Australia hingga lulus pada 2007. Ia kemudian melanjutkan belajar di Oxford University Department for Continuing Education dengan mengambil dua jurusan sekaligus, yakni Social Entrepreneurship dan Writing Poetry pada 2013.

Sebelumnya sejak kecil, Amelia merasa telah menemukan tujuan hidup dengan membantu sesama. Hingga dirinya belajar meditasi pada Gede Prama. Hingga akhirnya kurang lebih setahun lalu, ia mulai mempraktikkan pengetahuan dan pengalamannya. Lalu memutuskan menggelutinya sebagai profesi dan menerima klien.

Beberapa klien yang datang umumnya menghadapi masalah dalam kehidupannya. Soal rejeki dan relationship menduduki rangking tertinggi. Misalnya punya masalah dengan orang lain, orang yang tak bisa menerima masa kecil, tak terima masa lalu, gay, kelainan seksual, ketakutan yang mau dilpeas, mental, emosional juga soal kejiwaan. Juga termasuk stroke, diabetes, depresi.

Amelia menuturkan sebenarnya setiap orang mampu ‘menyembuhkan' dirinya sendiri. Masalah yang dihadapi setiap orang bisa dikembalikan dengan mencari akar permasalahannya. Posisinya adalah sebagai sarana, dengan kemampuan intuisinya melihat masa lalu seseorang. Disertai metode-metode yang disesuaikan dengan orang yang sedang ‘bermasalah', Amelia membantu mengurai akar masalah.

"Saya hanya sebagai sarana untuk melihat kehidupan masa lalu seseorang, jadi orang yang bersangkutan yang akan menceritakan masa lalunya," ujar Amelia di tempat praktiknya Komplek Permata Kota Jl. Pangeran Tubagus Angke, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun