Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Digitalisasi, Asa Baru bagi Pelaku UMKM

19 Desember 2022   10:46 Diperbarui: 19 Desember 2022   11:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
.Produk UMKM Baduy Kanekes, Leuwidamar Banten. Foto Dokumen Pribadi

Setiap datang ke pameran produk lokal, hal yang berbeda adalah, penggunaan sarana online bagi pemasaran produknya. Mulai dari transaksinya sampai promosinya. Digitalisasi memang mengubah banyak pengelolaan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Bagusnya lagi, digitalisasi sudah merambah ke segala pelaku UMKM. Dari perkotaan hingga pedesaan. Syaratnya tentu saja, asal ada jaringan internet.  Dari Kota metropolis, Jakarta, hingga pelosok Papua.

Jangkauan pasar pun makin luas. Sebagai contoh, di Bogor, seringkali digelar event bazar, UMKM yang melibatkan komoditas produk lokal. Mulai dari produk makanan ringan, kerajinan maupun produk jasa. Dan mereka tak lepas dari sarana digitalisasi. Pemasaran melalui online seperti social media, hingga transaksi dengan sarana online perbankan.

Di Banten, bahkan Suku adat Baduy pun telah menggunakannya "tongkat ajaib" alias handphone untuk memasarkan produknya sekaligus sarana transaksi dengan pembeli. Komunikasi lebih mudah dan murah dengan jaringan internet.

Dampaknya Pasar luas makin terjangkau. Produk mereka seperti kain tenun, dan selendang makin mudah ditemukan di jaringan sosial media, seperti Instagram maupun facebook.

Para pelaku UMKM pun mendulang berkah dengan meningkatnya penjualan mereka. Kemajuan usahanya pun kontras dibanding sebelum menggunakan sarana online, dengan daya jangkau yang terbatas.

Perekonomian mereka juga semakin mengalami kemajuan. Sedikit demi sedikit namun cukup memberi harapan baru, bagi penghasilan mereka.

Nah, tentu saja dengan kemajuan kiprah para pelaku UMKM, menuntut adaptasi baru menyangkut roda usahanya. Transaksi meningkat, maka membutuhkan kemudahan dalam melakukannya. Seperti metode pembayaran hingga pembukuan keuangan yang lebih akurat dan detil.

Di sinilah sarana perbankan dibutuhkan. Tujuannya jelas untuk lebih rapi dan mengetahui akurat keuntungan maupun kerugian berputarnya roda UMKM.

Fasilitas perbankan seperti BRI, bisa menjadi pilihan mengingat jaringan layanan hingga pelosok desa. Hal itu dimungkinkan BRI didukung lebih dari 10 ribu unit kerja BRI dan 23 ribu ATM seluruh Indonesia.

Pelaku UMKM bisa menggunakan layanan paling dasar seperti simpanan atau tabungan. Ada Tabungan BRI Simpedes Usahayang mengakomodir kebutuhan transaksi tinggi untuk pengusaha mikro. Dengan tabungan ini, UMKM bisa melakukan pencatatan transasksi lebih detil.  Cek produk pun bisa dilakukan lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun