Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sebulan Lagi, Muara Danau Toba akan Cantik Bermandi Cahaya

18 November 2018   04:53 Diperbarui: 18 November 2018   11:15 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu di pedestrian Jalan Sisingamangaraja, Muara, Tapanuli Utara.. (Fot Ganendra)

Menyandang predikat sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Danau Toba pun bersolek. Potensi terpendam di kawasan Danau Toba salah satunya dipacu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pembangunan dan dan perbaikan sarana di kawasan tepian Muara Danau Toba yang diproyeksikan  bisa disandari kapal pesiar dan berukuran besar.  Jalan-jalan dilebarkan, pedestrian dibangun dan tiang-tiang lampu untuk penerangan jalan pun diadakan.  Proyek digenjot bisa rampung pada pertengahan Desember 2018. Praktis lampu penerangan berdesain aroma budaya Batak itu, diharapkan bisa mempercantik paras Danau Toba untuk menarik wisatawan, khususnya pada malam hari.

Danau Toba di kejauhan. (Foto Ganendra)
Danau Toba di kejauhan. (Foto Ganendra)
PERSIS di sebelah plang Motel dan Resto Sederhana, minibus yang kutumpangi berhenti. Bareng kawan-kawan media di acara Media Visit Toba 2018, aku turun. Kami ada di jalan Sisingamangaraja, di kawasan Desa Untemungkur, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, pada Kamis (8/11/2018) siang.

Di kanan kiri rumah warga. Lebih banyak desain rumah yang sudah model zaman kini, bukan model rumah adat.  Di jalan beberapa kendaraan angkutan umum melintas. Itu salah satu sarana angkutan warga, di Kecamatan Muara.

Sejauh mata memandang lurus, jalan tak begitu ramai. Bersih dan nampak terawat. Ada pedestrian untuk jalan kaki, ada tiang-tiang yang mirip tugu di kanan kiri jalan. Ada bangku-bangku batu terbuat dari bata dan semen. Masih baru. Nampak proyek yang dimulai sekitar Juli 2017 silam itu sudah progress 90%, hampir kelar.

Jalan Sisinganmangaraja Desa Untemungkur, Muara, Tapanulis Utara. (Foto Ganendra)
Jalan Sisinganmangaraja Desa Untemungkur, Muara, Tapanulis Utara. (Foto Ganendra)
Jalan Sisinganmangaraja Desa Hotanagodang, Muara, Tapanulis Utara. (Foto Ganendra)
Jalan Sisinganmangaraja Desa Hotanagodang, Muara, Tapanulis Utara. (Foto Ganendra)
Kabel listrik di tiang/ tugu lampu. (Foto Ganendra)
Kabel listrik di tiang/ tugu lampu. (Foto Ganendra)
Desain lampunya cantik aroma Batak ya. (Foto Ganendra)
Desain lampunya cantik aroma Batak ya. (Foto Ganendra)
Kabel-kabel warna putih yang terhubung ke lampu 30 watt di ujung tiang, nampak di salah satu bagian sisi tiang.  Lampu-lampu juga sudah tersedia. Tinggal menunggu aliran listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara).

"Sudah koordinasi dengan PLN dan sudah ada surat layak operasional dari PLN," kata Rahmad Parlindungan Lubis, selaku Satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis (PKPS)  Kawasan Strategis Pariwisata Nasinonal Danau Toba (KSPN Toba) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, saat berbincang di lokasi jalan Sisingamangaraja Desa Hutanagodang.

Rahmad Parlindungan Lubis, selaku Satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis (PKPS) Kawasan Strategis Pariwisata Nasinonal Danau Toba (KSPN Toba) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, saat berbincang di lokasi jalan Sisingamangaraja Desa Hotanagodang. (Foto Ganendra)
Rahmad Parlindungan Lubis, selaku Satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis (PKPS) Kawasan Strategis Pariwisata Nasinonal Danau Toba (KSPN Toba) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, saat berbincang di lokasi jalan Sisingamangaraja Desa Hotanagodang. (Foto Ganendra)
Praktis kalau aliran listrik sudah tersambung, maka  sekitar 159 an lampu penerangan di jalan Sisingamangaraja akan menyala.  Muara Danau Toba akan cantik bermandi cahaya. Semoga saja targetnya pada 15 Desember 2018 diuji coba, akan terwujud.

Sebenarnya bulan November sudah diupayakan teraliari listrik. Namun dengan perhitungan finishing dan segala macamnya, ditargetkan pada 15 Desember 2018, sudah clear, uji coba.  

Jalan Sisingamangaraja yang menjelujur dari Desa Untemungkur hingga Hutanagodang yang  dibangun pedestrian dan lampu jalan terbagi menjadi 4 ruas jalan. 

Jalan pertama sepanjang 444 meter. Jalan kedua sepanjang 480 meter. Jalan ketiga di Desa Untemungkur hanya dilakukan pengaspalan jalan sepanjang 865 meter dan jalan keempat di Desa Hutanagodang sepanjang  890 meter. Jalan keempat  mengarah ke Pasar Rakyat Muara dan Pelabuhan Muara.

Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Menyusuri Jl. Sisingamangara Desa Hotanagoidang dengan pickup terbuka. (Foto Ganendra)
Menyusuri Jl. Sisingamangara Desa Hotanagoidang dengan pickup terbuka. (Foto Ganendra)
Proyek pedestrian di Tapanuli Utara  oleh Kemen PUPR itu telah dieksekusi sejak 2017 silam, berbarengan dengan proyek-proyek  lainnya di 3 kabupaten lainnya, yakni Samosir, Toba Samosir dan Simalungun.   

Menyusuri jalan Sisingamangaraja dari Desa Untemungkur hingga Desa Hutanagodang, pengerjaan pelebaran jalan 4 meter menjadikan jalan makin luas.  Rumah-rumah warga khas kampung dengan bersliweran hewan ternak babi di halaman menjadi tampil berbeda dengan keberadaan tiang-tiang/ tugu lampu.

Pedestrian dan lampu penerangan di Jalan Sisingamangaraja, Muara, Tapanuli Utara.. (Fot Ganendra)
Pedestrian dan lampu penerangan di Jalan Sisingamangaraja, Muara, Tapanuli Utara.. (Fot Ganendra)
Bangku pedestrian di Jalan Sisingamangaraja, Muara, Tapanuli Utara.. (Fot Ganendra)
Bangku pedestrian di Jalan Sisingamangaraja, Muara, Tapanuli Utara.. (Fot Ganendra)
Babi yang terlihat di Desa Hotanagodang, Muara. (Foto Ganendra)
Babi yang terlihat di Desa Hotanagodang, Muara. (Foto Ganendra)
Kantor Kepala Desa Hotanagodang, Muara di pinggiran jalan Sisingamangaraja. (Foto Ganendra)
Kantor Kepala Desa Hotanagodang, Muara di pinggiran jalan Sisingamangaraja. (Foto Ganendra)
Jelas penerangan lampu akan mengubah wajah di sepanjang jalan tepian Danau Toba kawasan Kecamatan Muara ini. Bangku-bangku sepanjang pedestrian bisa digunakan warga ataupun pengunjung, pendatang menikmmati suasana, ataupun sekadar ngobrol.

Sementara makin lebarnya jalan, akan memberikan keleluasaan hilir mudik kendaraan rombongan wisatawan agar tetap mampu menampung lebih banyak. Kemacetan bisa dihindari. Itu logis seiring digenjotnya kawasan Danau Toba, sebagai salah satu kawasan wisata "Bali Baru" yang diandalkan untuk menarik 20 juta wisatawan ke Indonesia pada 2019.  Target wisatawan seperti pernah dilontarkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Danau Toba salah satu KSPN. (Foto Ganendra)
Danau Toba salah satu KSPN. (Foto Ganendra)
Pasar Rakyat Muara, Pelabuhan Muara  dan Kapal Pesiar

Jika kamu lihat video di bawah ini, itulah sebagian suasana Pasar  dan  Pelabuhan Muara, Tapanuli Utara. Pelabuhan itu diproyeksikan sebagai  tempat bersandar kapal pesiar berukuran besar.  


Pasar Muara sedang ramai. Katanya seeh saat kami datang bertepatan dengan pasaran tiap Kamis. Jadi ramai. Ada penjual baju-baju, aneka kebutuhan sehari-hari, hasil panen seperti jagung dan lain sebagainya.

Makanya pada awalnya aku agak heran juga, sudah tengah hari, tapi pasar kok ramai bener ya. Oooh ternyata pasar memang baru buka pukul 11.00 wib dan akan tutup sekira pukul 19.0 wib.

Pasar Muara depan Pelabuhan Muara dengan tiang lampu jalan. (Foto Ganendra)
Pasar Muara depan Pelabuhan Muara dengan tiang lampu jalan. (Foto Ganendra)
Ramainya Pasar Muara depan Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Ramainya Pasar Muara depan Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Pasar Muara dan Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Pasar Muara dan Pelabuhan Muara. (Foto Ganendra)
Sebenarnya gedung pasar ada di sebelah dalam dari jalan. Namun beberapa penjual juga tumpah di pinggiran jalan. Persis di area pedestrian yang sedang digarap. Di bawah dan samping tugu-tugu penerangan jalan. Nantinya seeh, kawasan ini akan ditata, dan dirapikan jika proyek sudah selesai.

Sempat ngobrol dengan salah seorang pedagang di Pasar Muara, Tiasmi Simbolon yang berharap pembangunan pedestrian bisa membuat kawasan makin cantik dan tertata rapi. Begitu pun lampu penerangan jalan sangat bermanfaat mempercantik kawasan pasar, juga mempermudah pedagang saat tutup pasar di malam hari.  

Jani dan Tomi Gultom, pedagang di pasar yang sama berpendapat serupa. Pasar bisa makin tertata rapi, dan cantik.

"Tidak semrawut," kata Jani, pria yang berdagang pakaian dengan menggelar lapak di pinggir jalan. Jani juga berharap nantinya pedagang bisa ditata dan mendapat tempat berjualan di area pasar.

Memang selaiknya pasar tradisional, di pinggiran jalan akan membuat lalu lintas jalan menjadi terganggu. Sementara jalan terbatas. Angkutan umum hilir mudik. Kepadatan lalu lintas tak bisa dihindari. Itu mengindikasikan geliat perekonomian masyarakat yang bergerak.  Pedagang dari Samosir pun bahkan turut mengadu nasib di Muara ini.

Sementara lokasi pasar persis di jalan akses menuju Pelabuhan Muara, di tepian Muara Danau Toba. Tentu saja akan nampak tak sedap saat kawasan menjadi kawasan wisata, yang harus tampil indah, apik, bersih dan sedap dipandang mata.  

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara nampaknya harus bekerja cepat dan keras untuk segera menangani area ini. Demi menjaga kenyamanan, kesejahteraan warga serta mendukung nama baik wisata Danau Toba di mata dunia.

Lampu penerangan di Jl Sisingamangaraja. (Foto Ganendra)
Lampu penerangan di Jl Sisingamangaraja. (Foto Ganendra)
Perubahan harus dilakukan. Jalan, pedestrian dan penerangan sudah hampir rampung. Wajah Danau Toba lambat laun bertransformasi, lebih berpotensi menarik wisatawan.  Itu harus diikuti dengan dukungan warga dan pemerintah setempat.  Dukungan warga untuk kawasan wisata di daerah domisilinya menjadi perlu dan penting. Bersinergi. Jika wisatawan banyak yang datang, bukankah akan berimbas kepada perekonomian setempat yang makin baik pula?

Jika kawasan ramai, semestinya beragam potensi daerah bisa mencuat. Kerajinan khas, budaya,  hingga kuliner. Itu pula yang menggelitik pikiranku, saat kutanya pada Pak Rahmad ketika rombongan bersantap di salah satu warung di Samosir sebelum ke penginapan kawasan Tuk Tuk, "Apa kuliner khas di sini ya?"

"Ikan pora-pora," katanya setelah sekian lama berpikir dan awalnya menyebut Arsik yang aku sudah tahu.  "Cuman sudah susah cari penjualnya."

Nah, itu dia. Jika wisata tumbuh, mungkin kuliner olahan ikan khas Danau Toba itu bisa berkembang. Mudah ditemui di antara warung-warung makan yang dicari wisatawan.  Begitupun kuliner khas lainnya, kerajinan khas Batak dan lain-lain. Kenapa tidak?

Sooo, jika tahun depan memungkinkan aku untuk kembali menengok kawasan Muara Danau Toba ini, aku berharap bisa melihat cantik paras Danau Toba berbanding lurus dengan kesejahteraan warga sekitarnya. Itu esensi pembangunan yang sesungguhnya. Semoga.

@rahabganendra

Narsis di bareng anak-anak Desa Hotanagodang. (Foto Henry Siagian/ Media Indonesia)
Narsis di bareng anak-anak Desa Hotanagodang. (Foto Henry Siagian/ Media Indonesia)
Tulisan Lainnya Tentang Danau Toba:

Hore, Setahun Lagi Bisa Pesiar Keliling Pulau Samosir dengan Kapal Besar
Menapak Menara, Mereguk Pesona Danau Toba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun