Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dibalik Kilau Emas Binaraga, Sang ‘Anak Tiri’

6 Desember 2015   21:28 Diperbarui: 6 Desember 2015   22:15 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prestasi Rizal dan kawan-kawan tersebut diraih dengan kondisi memprihatinkan. Bukan saja persiapan yang minim, namun juga nyaris tanpa dukungan apapun dari pihak pemerintah. Meski untuk ajang di Thailand itu belakangan mendapat bantuan dana dari pemerintah setelah terblowup di media. Kondisi yang sudah lama terjadi.

“Dukungan pemerintah sangat minim. Setiap mengikuti kejuaraan dunia, kami membiayai sendiri,” tutur Rizal di depan Blogger yang menemuinya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015) yang lalu.

Rizal hari itu hadir didampingi oleh Indra Kemalsyah Aziz Nasution selaku manajer tim, dan dua binaragawan, Dody Syahputra, Hendra Zein, Budiarto selaku Pengurus Bidang Pertandingan Binaraga, serta seorang manager tim lainnya.

Dana minim tanpa dukungan, mencari dana sendiri yang tidak sedikit mesti dilakukan Rizal untuk mengangkat nama negeri di dunia. Meski harus merogoh kocek dalam-dalam untuk persiapannya, seperti Pelatnas yang mencapai Rp. 18 juta tiap bulannya. Padahal butuh 14 bulan untuk persiapannya!

Belum lagi saat event di Bangkok dengan tanpa dukungan pemerintah, tiap atlet harus mengeluarkan dana Rp 15 juta. Sementara timnas mengirimkan 12 atlet dan empat ofisial. Total biaya? Tinggal dikalikan saja.

“Miris. Kami membela negara, namun tak mendapat perhatian,” jelas Kemalsyah Nasution, di sela-sela perbincangan dengan Blogger pada waktu yang sama.

[caption caption="Kemalsyah Aziz Nasution selaku manajer tim Binaraga. (Foto Ganendra)"]

[/caption]

Kemalsyah yang juga pernah menjabat di PB PABBSI, dengan raut muka keprihatinan mengisahkan, bagaimana kondisi pembinaan atlet binaraga. Meski para atletnya membawa kemenangan seperti di Asian Beach Games 2008 dan 2010, namun segala pemenuhan kebutuhan dan pembinaan kurang dilirik oleh organisasi yang menanunginya.

“Binaraga terus menjadi anak tiri PB PABBSI,” katanya sedih.

Bukan tanpa alasan Kemalsyah mengatakan demikian. Kemalsyah bingung dengan PABBSI, dimana kepengurusan binaraga berada di tangan pengurus angkat besi, dan bukan mereka yang memahami seluk beluk binaraga. Apalagi ada bayangan kepentingan politis di dalamnya.

“Jabatan ini menjadi jabatan politis, bukan dari para professional,” tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun