Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Big Bang! Show Kompas TV, Sebarkan Virus Sociopreneur

5 Desember 2015   22:19 Diperbarui: 5 Desember 2015   23:39 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang dijelaskan oleh Julius Sumant selaku produser program tersebut, bahwa BIG BANG! SHOW ingin mengajak anak muda untuk bergerak menjadi pejuang sosiopreneur, penemu dan inovasi perubahan di segala bidang dari seluruh penjuru tanah air. Semangat jaman bahwa anak muda seharusnya tak cuma sekedar jago berbisnis tapi juga mampu membuat inovasi out of the box, memahami manajemen bisnis agar sustainable, sekaligus mampu memberi dampak secara sosial.

“Ini sebetulnya, adalah ide besar dari mas Andi (Andi F Noya-red) untuk sociopreneur itu bisa menjadi sebuah gerakan. Gerakan yang mungkin dalam satu dekade belakangan itu baru ngetrend. Sekarang KOMPAS TV khan belum punya program yang inspiratif seperti itu. Saya punya pengalaman sebagai produser talkshow, menemukan sebuah talkshwow yang bukan hanya inspiratif namun juga berisi ajakan kepada anak muda untuk berdampak sosial. Biasanya inspiratif aja. Selesai disitu. Sementara ini karena gerakan sifatnya mengajak. Saya jadi klop dengan idenya mas Andi dkk, senapas dengan Kompas,” kata Julius saat menjadi narasumber di acara Gathering Big Bang! Show Kompas TV, di Studio Gold, Kompas TV pada Sabtu (28/11/2015).

[caption caption="Julius saat di acara Gathering Big Bang! Show Kompas TV, pada Sabtu/28 November 2015 di Studio Gold, Kompas TV. (Foto Ganendra)"]

[/caption]

Pernyataan Julius diamini oleh Andy. Ada pembeda dengan program talkshow yang ditanganinya di lain program. Menurutnya kalau di program Kick Andy, misalnya, bernuansa sosialnya lebih tinggi. Menghadirkan inspirasi dan mendorong orang-orang untuk berbuat baik melalui kegiatan-kegiatan sosial. Narasumber yang ditampilkan relatif kebanyakan orang-orang kecil yang berbuat sesuatu bagi lingkungan sekitarnya.

“Kemudian ada orang-orang seperti Veronica Colondam yang pernah jadi narasumber, lalu Arto Soebiantoro, dan Billy Boen. Setelah itu muncul gagasan, mempertemukan para mentor, Kompas, dan saya,” cerita Andy di acara yang sama.

Dapat dikatakan bahwa program ini, bagaikan sebuah virus baru yang hendak ditularkan Kompas TV. BIG BANG! SHOW lahir sebagai salah satu program inspiratif yang menjadi sebuah kiblat gerakan yang mengkampanyekan perubahan sosial. Disamping memberikan dampak bisnis juga dampak sosial bagi anak muda. Sociopreneur.

Sociopreneur, Ruh Big Bang! Show

Sociopreneur sebagai perwujudan jiwa entrepreneurship, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, namun juga berusaha untuk membantu dan mengembangkan masyarakat sehingga masyarakat tersebut dapat menjadi masyarakat yang mandiri. Inilah yang menjadi ruh Big Bang! Show. Misi sosial yang tidak banyak dihadirkan oleh program beragam televisi lainnya. Sociopreneur atau Kewirausahaan Sosial seperti diistilahkan Verobica Colondam, bahwa Kewirausahaan Sosial itu yang penting adalah misi sosialnya. Bisnis sekaligus berbisnis, menghasilkan uang, berdampak sosial bagi masyarakat dan berkelanjutan.

“Kita bisnis buka lapangan kerja itu khan bisnis, itu gampang. Tapi pemikirannya kita balik, menjadi kewirausahaan sosial, ada misi sosialnya. Yang diikat dalam bisnis, harus ada pendapatan dari trading bukan donasi, bisa berdampak sosial dan berkelanjutan,” kata Veronica yang juga pendiri dan CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Yayasannya berdampak sosial terhadap 2,7 juta orang lewat penyediaan lapangan kerja dan pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung itu.

Veronica mencontohkan seorang pemuda dari banyuwangi, Anang. Anang yang punya hasrat mengembalikan anak-anak Banyuwangi dari kota ke desa. De-urbanisasi. Ide kreatif Anang yang membuka tambak lele di desanya yang kondisinya banyak tanah yang tak ditanami. Pengembangan ide Anang menanam lele di tambak berhasil hingga mampu membawa anak-anak muda kembali ke desanya. Bukan hanya membuka lapangan kerja, namun juga membuat masyarakat desanya mandiri. Misi sosial.

“Ada misi sosial yang dibungkus dengan cara-cara bisnis, punya planning bisnis, bisa membuat proyeksi. Income lebih banyak, dampak sosial lebih besar,” tambah Veronica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun