Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lukisan Langit Bukit Prampelan (Foto)

29 Juli 2014   21:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:54 2789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_335569" align="aligncenter" width="620" caption="Pusara dan langit di Bukit Prampelan Wonogiri. (Foto: Ganendra)"][/caption]


"Ayoo Om, budal (berangkat)," kata Linda sambil memberesi tas kecilnya. Linda adalah keponakanku yang barusan lulus SMP tahun ini. Senin 28 Juli 2014 sore itu, di lebaran hari pertama, dia mengajak melihat sunset di sebuah bukit. "Bagus," katanya.


Bukit Prampelan namanya. Sebuah bukit berbatu yang menjulang di seberang obyek wisata Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri Jawa Tengah. Dulu banget, saat jaman masih sekolah di SMA kota itu, saya pernah ke puncak bukit itu. Panorama yang indah diantara pepohonan hutan jati. Hitung-hitung bernostalgia dan mumpung lagi mudik lebaran, maka kusanggupi untuk mengunjungi bukit kecil Prampelan.


Mengendarai kendaraan ‘city car' yang kubawa mudik dari Bogor, kami berempat berangkat. Ada dua keponakan dan satu adik bungsuku. Berbekal snack dan air minum kami siap melaju. Membelah kota kecil Kabupaten Wonogiri yang lumayan ramai di saat momen lebaran. Kota yang pernah kutinggali hingga lulus SMA Negeri 2 Wonogiri.

[caption id="attachment_335570" align="aligncenter" width="620" caption="Masuk Kota Wonogiri yang asri. (Foto: Ganendra)"]

14066172951058073479
14066172951058073479
[/caption]

Kota yang lambat berkembang, maklum lokasinya di ujung selatan berbatas Laut Selatan dan bagian Timur berbatasan dengan Pacitan Jawa Timur. Jadi semacam kota buntu. Geliatnya pun dari tahun ke tahun tak terasa lebih apalagi hampir usia produktif penduduknya merantau ke berbagai kota dan Negara. Ya.. kota ini kota perantau.


Selepas melewati Kota Wonogiri, kami melaju arah jalan menuju Waduk gajah Mungkur di desa Kedung Areng. Waduk yang cukup ramai dikunjungi saat lebaran, maklum obyek ywisata yang paling dekat. Hanya 5 km an dari kota. Padahal obyek pantai eksotis di selatan banyak banget. Namun jarak lumayan jauh.


Sampai di Kedung Areng, saya berbelok ke kiri, ada jalan nanjak menuju Dusun Prampelan tempat bukit berada. Di bukit itu ada landasan pacu untuk para layang alias Gantole. Biasanya tiap tahun ada perlombaan skala nasional dan internasional Para Layang. Lumayam sih, untuk mengangkat nama kota kecil ini.

[caption id="attachment_335571" align="aligncenter" width="620" caption="Hutan jati di jalan menuju bukit. (Foto: Ganendra)"]

1406617394558658407
1406617394558658407
[/caption]

[caption id="attachment_335572" align="aligncenter" width="620" caption="Gerbang Dusun Prampelan Wonogiri. (Foto: Ganendra)"]

1406617499310569379
1406617499310569379
[/caption]


Melewati hutan kecil dengan peohonan jati, tak lama kami sampai ke salah satu puncaknya. Saat mau ke puncak yang pertama, lokasinya lebih tinggi, mobil tak kuat nanjak. Jalan naik dan lumayan mengerikan, soalnya banyak jurang. Gagal naik ke lokasi pertama kami naik ke lokasi kedua. Nanjak juga, namun tak se-spektakuler tanjakan pertama. Sampailah kami di lokasi Landasan pacu Gantole itu. Sayangnya tidak ada tim yang berlatih gantole saat itu. Maklum saja mungkin pada lebaran. Hehehee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun