Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis || Blogger Videomaker || Content Creator

Mantan jurnalis; videografer Media Asing New Tang Dinasty Television (NTDTV). Blogger lifestyle, suka menulis isu lingkungan, seni budaya, traveling, kuliner dan fiksi. Kompasiana Next Top Content Creator 2024 || Peraih Brst in Fiction Kompasiana 2014. Tinggal di Bogor. IG @rachmatpy Tiktok @rachmat_py

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Selamanya "Ngerjain" Orang itu Jelek

4 Maret 2025   14:38 Diperbarui: 4 Maret 2025   14:38 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto menu sahurku. (Dokumen Pribadi).

Orang tipe pemalas dan "pendalih" (suka berdalih), bukan berarti tak bisa mengubah sifatnya. Hanya saja, dia sudah nyaman dengan malasnya. Hahaha  

KALIMAT (sok) bijak di atas aku rangkai sebagai pengingat diri, sekaligus pengingat momen kocak bertahun lampau semasa menyandang status mahasiswa.

Bangun tidur pagi-pagi, tak sedikit menjadi perjuangan tersendiri. Bagi sebagian orang, berat membuka mata pagi-pagi buta. Apalagi sebelum waktu subuh tiba atau waktu sahur. Tak terkecuali anak mahasiswa yang sarat kegiatan kampus. Kuliah, tumpukan tugas dan kegiatan kemahasiswaan yang mengharuskan menghabiskan waktu hingga malam. Maka urusan bangun pagi itu  menjadi "pekerjaan" yang butuh effort, sulit.

Argument di atas, bisa dimaklumi. Tapi kalau dikarenakan oleh faktor internal dirinya, emang dasarnya "pemalas"., how?

Nah terkait perilaku itu, berikut ini kisah kenangan yang membuatku geli saat mengingatnya.

Momen saat menjalani masa puasa Ramadan dengan teman-teman se-kost (mahasiswa). Sebenarnya menyenangkan. Secara seru dengan beragam tabiat yang menyenangkan sekaligus menjengkelkan.

Seperti tabiat seorang teman, yang memiliki kebiasaan suka niitp makanan. Kami mengendus alasannya karena malas ke warung untuk beli makan. Satu dua kali nitip gakpapa. Eh tapi ini hampir tiap hari.

Kebiasaan itu terbawa saat momen Ramadan dimana kebutuhan makan dilakukan saat sahur dan saat buka puasa (maghrib).

Nah ini nih, lagi-lagi kebiasaan nitip khususnya saat sahur berlanjut.

"Nitip makanan sahur ya besok. Menunya seperti biasa," begitu katanya saat selepas waktu tarawih. Alamak, bahkan rencana nitip sudah dia order, malam sebelumnya. Gak bikin keqi, gimana coba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun