Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Malu Berdoa Lagi

22 Februari 2019   21:52 Diperbarui: 25 Februari 2019   19:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.storyblocks.com

Aku malu berdoa lagi
kala ucapku penuh gerutu
menghujat datangnya matahari waktu
"kenapa pagi-pagi terikmu mengganggu tidurku?"

Aku malu berdoa lagi
ketika hujan tak kusyukuri
mata hati, mati
tak lagi mengenali, sejati rintik-Mu lagi

Aku malu berdoa lagi
kalau surga itu tak lagi kuimani di Langit tinggi
malah kuseret dalam ego kemenangan duniawi
dan gemuruh memusuhi
menjadi tuhan yang kuabdi

Aku malu berdoa lagi
saat ingkar jadi kata hati sanubari
dan setiap relung indera mencampakkan esensi sejati
tuhankan duniawi ilusi

Aku malu berdoa lagi
kala ku hanya percaya bahasa intimidasi
memuja arogansi dan benci
dengan rasa pongah menghakimi
nafikan tengadah tangan mohon yang hakiki

Aku malu berdoa lagi
ketika aku alpa sebagai hamba
dan tak kenal bahwa esensi meminta
bukanlah memperkosa

Aku takkan mungkin berdoa lagi
kala sunyi waktu
tanpa makna, begitu saja berlalu
dan  takaburku
meniadakan keberAdaan-Mu

***

Jakarta, 22 Februari 2019

@rahabganendra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun