Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[LOMBAPK] Kita Ini Sontoloyo

24 Januari 2017   17:36 Diperbarui: 24 Januari 2017   17:55 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (1)
 Seberapa paham kita mendengar slogan-slogan kebaikan
 mengalun melalui gendang telinga mengisi benak ingatan
 menuju kedalaman hati
 merasuk lubuk sanubari
 dari rumah-rumah suci
 dari rahim-rahim bumi
 dari malam-malam doa
 dari hening subuh saga

 tapi, masak iyaa
 kita ngitung berapa banyak kita berbuat baik dan benar

 tapi, masak iyaa
 kita ngitung berapa banyak kesalahan orang-orang berseberangan

 (2)
 Seberapa lama kita tahu, adab budaya dan keyakinan tak sama
 bercium tanah di satu pertiwi nusa
 bersembah dengan panji-panji keyakinan berbeda
 dari buku-buku masa sekolah lama
 dari guru-guru bijak di kelas mulia
 dari surau-surau di remang senja
 dari gereja, klenteng dan barisan pura

 tapi, masak iyaa
 kita masih bertanya
 Tuhanmu yang mana?

 tapi, masak iyaa
 kita menghujat
 jalan Langitmu adalah neraka

 tapi, masak iyaa
 kita saling klaim
 aku adalah tuhan, kamu bukan

 (3)
 Seberapa menep jiwa kita bersemayam  
 kala partikel-partikel kasih sayang dan cinta, tak perlu lagi diajarkan
 saat halaman-halaman kebaikan, khatam di penutup buku
 saat gita-gita suci tlah lekat di benak luar kepala
 saat puja-puji terlanggam tanpa henti

 tapi
 masak iya
 perilaku kita sontoloyo
 bernafsu dengki
 Tuhankan ambisi  

 (4)
 Seberapa dalam kita tahu, bahwa kita tak berdaya
 bertakdir lahir dimana
 turun dan hidup di dunia yang mana
 siapa bisa meminta

 lalu, mengapa kau teriakkan, “kulitmu bikin celaka!”
 mengapa kau pekikkan, “Timurmu sesat, Baratku rahmat!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun