Mohon tunggu...
R Agung Prapto S
R Agung Prapto S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru dan penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Berkebun dengan Rak Susun

21 Februari 2023   15:08 Diperbarui: 27 Februari 2023   21:07 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Rak Susun (Dok. pribadi)

Ingin berkebun tetapi lahan tidak ada. Ingin menanam sayuran tetapi tidak punya halaman. Alasan itu memang layak terjadi di wilayah perkotaan, apalagi di suatu perkampungan yang padat penduduk. Hampir tidak ada celah sedikit pun untuk ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Upaya pemerintah mengatasi kesulitan warga dalam memperoleh pangan ketika terjadi lonjakan harga salah satunya adalah dengan mendorong warga masyarakat untuk bercocok tanam tanaman pangan.

Program yang disebut ketahanan pangan diharapkan tercipta kondisi mudahnya masyarakat memperoleh pangan. Jika hal tersebut terwujud, maka daya tahan masyarakat dalam bidang pangan akan semakin baik.

Bagi warga perkotaan untuk melakukan kegiatan dalam rangka ketahanan pangan sangatlah sulit dikarenakan lahan yang terbatas. Jika akan memakai tanaman hidroponik ternyata harganya cukup mahal.

Menghadapi kendala demikian, warga RT 09 RW 027 Kelurahan Kaliabang Tengah menyiasatinya dengan mengadakan lahan memakai rak susun dan sistem semi hidroponik.

Atas inisiatif warga dan didukung oleh Pak Sanusi selaku ketua RT 009, maka lahirlah kebun dengan sistem rak susun. Tak kalah pentingnya adalah dukungan Pak Uu Tustandi selaku ketua RW 027 dalam kegiatan bertanam di lahan yang terbatas.

Dengan memanfaatkan pagar tembok para ibu dibantu bapak-bapak membangun kebun dengan memakai talang paralon dan juga seng sebagai tempat bercocok tanam.

Kebun Rak Susun (Dok. pribadi)
Kebun Rak Susun (Dok. pribadi)

Untuk modal awal para ibu-ibu membeli sekam, kotoran hewan, bibit, polybag, tanah, kain flanel, dan tanah, serta paranet. Sedangkan tempat menanamnya (rak susunnya) dibantu oleh Ibu Totok. Kebetulan juga lokasinya berada di belakang rumah beliau.

Kemudian warga menyusun kelompok yang bertugas untuk menyiram tanaman setiap sore hari. Walau pun menggunakan sistem semi hidroponik tetapi perlu juga dilihat atau diawasi jumlah air yang ada di dalam talang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun