Mohon tunggu...
Slamet Sukoco
Slamet Sukoco Mohon Tunggu... Teknisi - Direktur Safety & Tehnik Penerbangan

Saya seorang Aviation Consultan, experience sejak tahun 1976 sebagai tehnisi pesawat terbang atau Engineer boeing 747 Series, Boeing 727 Series dan Fokker F-28, pernah sebagai Director Flight Safety, Director Tehnic dan Quality Assurance Manager. Formal : S1 Economic Management Wisdom : If you want be happy be happy now

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Accident Super Sukhoi Jet 100 di Gunung Salak Bogor

11 Mei 2012   10:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Selasa tgl.8 Mei 2012 hari sangat bersejarah dalam lembaran penerbangan di Indonesia, dengan dikejutkan hadirnya produk Pesawat terbang dari pabrikan baru Rusia.

Pesawat canggih sekelas Boeing B737-200 dengan Glass Cokpit  mempunyai kelebihan dengan landasan pendek untuk lepas landas dan mendarat, sangat cocok untuk operasional di Indonesia Timur maka banyak operator penerbangan Indonesia yang sudah teken kontrak dengan pabrik Sukhoi.

Tak seorang pun yang tahu akan naas, dengan kehadiran Sukhoi Super Jet 100 dalam rangka promosi (Joy Flight) di ndonesia dengan mengundang para excutive dan pebisnis dan jurnalis, pasti sangat menyenangkan bagi yang diundang untuk ikut penerbangan promosi, pada penerbangan pertama HLP-Pelabuhan Ratu - HLP sukses dan mendarat dengan selamat.

Selanjutnya pada penerbangan kedua 14.15 WIB dengan penumpang 42 dan 8 awak pesawat telah lepas landas dengan mulus route sama HLP-Pelabuhan Ratu_HLP namun manusia hanya merencanakan yang baik2 tapi Tuhan yang menentukan, pada jam 14.33 Pilot lapor ke ATC Sukhat CGK minta turun dari ketinggian 11.000' ke 6000' saat itu hubungan putus atau lose contact dan diperkirakan posisi di Gunung Salak Bogor Cidahu sesuai cordinate.

Yang sangat menarik disini adalah pembicaraan pilot dengan ATC (Tower) , yang patut kita analisa :

1. Ada apa dengan kondisi pesawat apakah ada kerusakan

2. Apakah ATC mengijinkan pesawat untuk turun ke 6000', padahal di erea itu gunung dengan ketinggian

7000' ini sangat berbahaya.

3. Ada apa yang terjadi dengan Pilot, dia pasti tahu dimana posisi pesawat, apakah terjadi gangguan

halunisasi sehingga pandangannya berubah melihat gunung menjadi landasan yang mulus, karena hal seperti ini pernah terjadi pada kecelakaan Merpati di Kaimana Papua, Pilot melihat lautan bagaikan landasan yang mulus, setelah pesawat didaratkan ternyata laut dan pesawat tenggelam.

4. Pesawat ini dilengkapi dengan EGPWS (Enchance Ground Proximity Warning System) berfungsi jika jarak pesawat dengan daratan 1200' akan ada alert Tirain3 dan kontrol kemudi bergetar , mengingatkan agar pilot action untuk menaikan pesawatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun