Mohon tunggu...
Ragil MuhammadHusein
Ragil MuhammadHusein Mohon Tunggu... Mahasiswa - ragilhuseinn

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pendidikan Indonesia Vs Sistem Pendidikan 5 Negara Top

24 Oktober 2022   03:00 Diperbarui: 24 Oktober 2022   05:25 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem Pendidikan Indonesia VS Sistem Pendidikan 5 Negara Top

Oleh: Ragil Muhammad Husein

Pendidikan merupakan istilah yang memiliki banyak penafsiran di berbagai kalangan manusia, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya. Suatu proses pengembangan potensi kreatif peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berkepribadian muslim, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya,bangsa dan agama merupakan salah satu penafsiran mengenai pendidikan. Adapula Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.   pelaksanaan pendidikan pastilah membutuhkan sebuah sistem yang mana merupakan sebuah cara atau strategi dalam mencapai tujuan pendidikan. Tanpa adanya sebuah sistem, pendidikan akan mengalami kemacetan perkembangan kualitas dan akan berdampak pula dengan kemajuan suatu negara karena pendidikan adalah salah satu hal yang berpengaruh dalam perkembangan suatu negara.

Tentunya setiap negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda bergantung pada kondisi dari negara tersebut. Pada tahun 2018, The Social Progress Imperative yang merupakan sebuah lembaga penelitian telah melakukan riset mengenai tingkat pendidikan dasar di seluruh dunia yang tersaji melalui index kemajuan sosial dan memutuskan, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Hongkong dan Finlandia sebagai lima negara terbaik dalam hal sistem pendidikan. Lalu, seperti apakah sistem pendidikan di lima negara top tadi? dan bagaimana jadinya jika disandingkan dengan sistem pendidikan Indonesia?

Dimulai dari Korea Selatan yang mampu bertengger di peringkat pertama dan menjadi yang terbaik di dunia dalam hal sistem pendidikan menurut The Social Progress Imperative. Majunya pendidikan di Korea Selatan ini, ternyata juga didukung oleh pemerintah Korea Selatan yang melakukan beberapa kebijakan berkenaan dengan pendidikan. Berdasarkan Undang-undang pendidikan Korea Selatan tahun 1949,  sistem sekolah (pendidikan) didasarkan pada sistem tangga jalur tunggal yakni 6-3-3-4 yang berarti bahwa sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah (tiga tahun), sekolah menengah atas (tiga tahun) dan diizinkan memilih jalur akademisi atau vokasi/kejuruan serta universitas (empat tahun). Pemerintah Korea Selatan juga memberikan pendidikan secara gratis pada jenjang sekolah dasar. Pendidikan seumur hidup menjadi bagian sistem sekolah resmi pendidikan di Korea Selatan. Masyarakat dapat belajar melalui sekolah sipil seperti sekolah sipil,  sekolah  terkait industri,  kelas malam,  kelas online,  program akreditasi mandiri untuk belajar mandiri, sistem bank  kredit, dan universitas  cyber dan pembelajaran jarak jauh. Adapun empat pilar yang menjadi tumpuan dari sistem pendidikan Korea Selatan antara lain, pertama, menempatkan pendidikan sebagai pusat dari strategi pembangunan jangka panjang. Kedua, mendapatkan orang  yang tepat  untuk menjadi guru. Ketiga, mengembangkan  guru-guru  tersebut  menjadi  pengajar  yang  efektif. Keempat, mengutamakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan. Negara  yang  lain  dapat  berinisiatif  bahwa  kebijakan  jangka  panjang  harus direncanakan jelas untuk meningkatkan proses akreditasi lembaga pendidikan guru, gaji guru, pelatihan guru, dan penggunaan teknologi di sekolah.

Selanjutnya, ada Jepang yang sangat terkenal dengan negara serba canggih karena teknologi-teknologinya. Pendidikan di Jepang sendiri hampir mirip dengan Korea Selatan yang menggunakan sistem tangga jalur tunggal, dimana orang-orang Jepang biasanya menganyam pendidikan selama 6 tahun di sekolah dasar, 3 tahun di sekolah menengah, 3 tahun di sekolah menengah atas, dan 4 tahun di universitas dan akhirnya akan memulai mencari kerja sesuai keahlian yang mereka miliki dan tekuni selama mengenyam pendidikan selama kurang kebih 16 tahun lamanya. Hebatnya pendidikan di Jepang ini adalah selain difasilitasi dengan alat-alat pembelajaran yang sangat mencukupi kebutuhan, pendidikan tentang sopan santun akan terlebih dahulu diajarkan sejak kecil dibandingkan ilmu pengetahuan. Pendidikan karakter juga ditanamkan sejak kecil oleh orang-orang Jepang seperti membersihkan kelas hingga toilet bersama-sama karena kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Lalu, mengenai ujian, di Jepang sendiri para siswa tidak akan mengikuti ujian sampai mereka mencapai kelas empat sekolah dasar.

Di peringkat ketiga ada Singapura, sebuah negara kecil tetapi berhasil dalam mengelola pendidikannya sehingga kualitas pendidikannya menjadi yang ketiga terbaik di dunia menurut The Social Progress Imperative. Berbeda dengan Korea Selatan dan Jepang, pendidikan di Singapura biasanya ditempuh dengan 6 tahun jenjang sekolah dasar, 4 tahun jenjang sekolah menengah, 1-3 tahun jenjang sekolah menengah atas dan 4 tahun untuk jenjang universitas. Dalam menjalankan pendidikan, Singapura memiliki beberapa acuan antara lain, para guru banyak menggunakan teknologi untuk dapat merangkul peserta didiknya, Untuk melibatkan siswa di ruang kelas, para guru telah menyiapkan bahan ajar yang sangat bagus juga ide pengajaran yang sangat inovatif, Guru di Singapura mengakui bahwa faktanya dunia membuat mereka tidak dapat mengajar dengan cara yang sama, seperti yang sudah diturunkan sejak dulu (teori pembelajaran yang sudah ada sejak mereka duduk di bangku sekolah), uru di Singapura tidak hanya menjadikan siswa menjadi konsumen pengetahuan, tapi juga sekaligus menjadi penghasil pengetahuan, Para guru di sana pun tak lupa untuk selalu mengupgrade wawasannya juga. Negara Singapura mempunyai sistem pembelajaran yang bertujuan untuk pengembangan minat dan kemampuan sosial peserta didik sehingga mereka tidak menjadikan nilai hasil ujian sebagai tolak ukur prestasi seseorang.

Selanjutnya ada Negara Hongkong yang di tahun 2015 pernah menduduki peringkat kedua dengan sistem pendidikan terbaik menurut PISA (Program for International Student Accsement) yang merupakan sebuah program penilaian berskala internasional yang dibuat oleh negara-negara yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economics Co-operation Development). Hongkong memiliki sistem pendidikan yang cukup unik dan berbeda dari yang lain. Para peserta didik diajarkan untuk bekerja keras tetapi dengan tidak mengabaikan norma-norma sosial dan mereka dituntun untuk belajar secara independen. Negara Hongkong mengembangkan sistem pendidikan dari Inggris dimana selain pengetahuan yang diutamakan, juga membekali peserta didik dengan pembelajaran keahlian praktikal, kemampuan interpersonal, isu-isu sosial, budaya, serta penerapan pengetahuan pada praktek kerja nyata. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat memahami peranmasyarakat dan identitas nasional mereka, memiliki pemikiran kritis dan keterampilan mandiri, dan menjalani gaya hidup sehat. Tahapan pendidikan di Hongkong dimulai dengan pra sekolah atau Taman Kanak-Kanak (TK) yang ditempuh selama 3 tahun. Kemudian, dilajutkan dengan jenjang sekolah dasar yang mempunyai tiga mode operasi dalam yaitu pagi, siang, dan sehari penuh serta menggunakan bahasa Cina sebagai Bahasa pengantar dan bahasa Inggris sebagai Bahasa kedua selama 6 tahun. Setelah lulus dari sekolah dasar, dilanjut sekolah menengah pertama selama 3 tahun dan sekolah menengah atas selama 3 tahun dengan memilih satu jurusan antara Arts (IPS) atau Science (IPA) serta hanya mengikuti satu kali ujian public di akhir. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, seseorang bisa melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi di mana Hongkong mempunyai 20 institusi pendidikan tinggi pemberi gelar sarjana. Selain pendidikan tinggi, ada pula pendidikan orang dewasayang mana EDB menerapkan Financial Assistance Scheme for Designated Evening Adult Education Courses (FAEAEC)/Skema Bantuan Finansial untuk Kursus Malam Pendidikan Dewasa Tertentu untuk menyediakan bantuan finansial bagi pelajar dewasa berusia 17 ke atasyang memenuhi syarat untuk menghadiri kursus menengah malam di pusat-pusat yang ditunjuk.

Finlandia adalah negara kelima dengan sistem pendidikan yang berkualitas tinggi di dunia menurut The Social Progress Imperative. Jika biasanya pemeringkatan selalu dilakukan oleh penyelenggara pendidikan seperti halnya di Indonesia, berbeda dengan di Finlandia yang menganut sistem pendidikan dengan tidak memberlakukan pemeringkatan institusi pendidikan dan merupakan sistem inklusif dimana semua siswa dianggap setara dalam haknya untuk mendapatkan pendidikan. Oleh sebab itulah, kita tidak akan menemukan adanya pembagian kelas baik itu berdasarkan kompetensi akademis maupun bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Finlandia juga menerapkan perarturan bersekolah yang hanya lima hari saja dalam seminggu dengan jumlah pelajaran berkisar antara 19-30 per minggunya. Adapun peraturan dari negara Finlandia yang sempat membuat heboh dunia dengan pelarangan pemberian pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan waktu yang leluasa untuk peserta didik beristirahat ataupun mempelajari hal lain di luar pendidikan. Ujian juga tidak akan ditemukan di sistem pendidikan Finlandia karena Pemerintah Finlandia sepenuhnya mempercayai guru untuk evaluasi pelajaran peserta didik. Tahap pendidikan di Finlandia terbagi menjadi 6 bagian antara lain, pertama, Pendidikan Prasekolah yang terbagi lagi menjadi dua yakni, Pendidikan Usia Dini (usia 0-5) yang bersifat pilihan dan Pendidikan Pra-dasar (usia 6 tahun) yang bersifat wajib. Kedua, Pendidikan Dasar yang diwajibkan untuk setiap anak berusia 7-16 tahun selama kurang lebih 9 tahun lamanya. Ketiga, Pendidikan Menengah Atas yang ditempuh selama 3 tahun dan terdiri menjadi dua jenis yakni, Pendidikan Umum  yang pembelajarannya besifat modular tanpa tingkat kelas sehingga memungkinkan siswa untuk mencampur mata pelajaran yang bersifat umum dan pelajaran yang bersifat kejuruan, serta Pendidikan Vokasi (kejuruan) merupakan jenis pendidikan yang pembelajarannya berfokus pada keterampilan praktek vokasi siswa.  Keempat, Pendidikan Tinggi yang juga terbagi menajdi dua jenis yakni, Universitas Umum yang lebih mengedepankan riset dan instruksi ilmiah, serta Universitas Ilmu Terapan yang lebih memperioritaskan penerapan ilmu secara praktis. Pada Agustus 2016, secara resmi negara Finlandia menetapkan pelajaran tematik yang mengajarkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang saling berkaitan sebagai fokus kajian yang akan mereka pelajari.

Seperti itulah, sistem-sistem pendidikan dari lima negara terbaik menurut The Social Progress Imperative. Lalu, bagaimanakah dengan sistem pendidikan di Indonesia? Indonesia menganut sistem pendidikan nasional yakni sistem pendidikan yang mengupayakan terwujudnya para peserta didik yang aktif dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Tahap dalam pendidikan di Indonesia sendiri diketahui mirip dengan Korea Selatan, dimana dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar selama 6 tahun lalu dilanjutkan dengan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 3 tahun dan Sekolah Menengah Atas 3 tahun lamanya. Setelah lulus dari jenjang Sekolah Menengah Atas, dapat melanjutkan ke perguruan tinggi selama kurang lebih 4 tahun. Indonesia memiliki sistem pendidikan yang selalu berorientasi kepada nilai yaitu, para peserta didiknya diberikan pengajaran mengenai kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dan lain sebagainya sejak jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal tersebut menjadi satu keunggulan dari sistem pendidikan di Indonesia yang harapannya bisa menjadi percontohan bagi sistem pendidikan di negara lain. Namun, di samping hal positif tadi, ada sedikit kekurangan pada sistem pendidikan di Indonesia yaitu masih dianutnya kurikulum yang hanya mengandalkan teori-teori saja tanpa adanya praktek langsung sehingga dapat menghambat proses perkembangan kemampuan diri pada siswa. Oleh karena itu mungkin, pendidikan di Indonesia ini bisa dibilang tertinggal dengan negara-negara lain seperti lima negara top tadi. Selain itu, karena wilayah Indonesia yang sangat luas menyebabkan masalah ketidakmerataan sarana pendidikan atau kesempatan berpendidikan di Indonesia masih terus ada sampai sekarang. Sungguh hal yang berbanding terbalik dengan keadaan sarana pendidikan di Jepang yang sangat memadai nan canggih. Sistem pendidikan Indonesia juga memberikan kefisienan dalam pengelolaan waktu sehingga peserta didik tidak merasa terbebani dengan pelajaran yang disampaikan karena waktunya terlalu singkat atau sebaliknya. Hal tersebut tentunya malah berkebalikan dengan sistem yang ada di negara top 5 seperti Finlandia yang mengatur waktu pembelajaran sesingkat mungkin agar peserta didik mempunyai waktu luang yang cukup untuk beristirahat atauun mengeksplor kemampuan dalam dirinya diluar pendidikan.

Sebenarnya, semua negara di dunia pastilah ingin mempunyai sistem pendidikan yang baik dimana bisa meningkatkan kualitas pendidikan di negaranya tetapi, kembali lagi tercapainya kesuksesan pendidikan suatu negara tergantung pada kesesuaian pengelolaan sistem pendidikannya terhadap kondisi negara itu sendiri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun