Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mantan Pejabat Penampilan Rakyat

16 Februari 2016   10:07 Diperbarui: 16 Februari 2016   11:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sebuah rumah di Kemang Jakarta Selatan (dok pribadi"][/caption]

Badannya sedang, usianya 80 tahunan, rambutnya putih merata membungkus batok kepala, langkah kakinya tenang menatap tujuan, senyumnya jarang mengembang kecuali bila sudah kenal betulan. Demikian kesan gue kepada beliau. Mungkin lebih 10 kali gue ketemu beliau sambil ngobrol-ngobrol ringan. Gue punya alasan kuat kenapa gue terkesan!

Penampilan beliau sehari-hari, Bro, sumpah 100% tidak meninggalkan jejak bahwa beliau adalah mantan pejabat teras. Padahal Berilmu tinggi, berkelas internasional, dan hidup makmur di wilayah elite Kemang Jakarta Selatan. Orang yang tidak kenal akan menyangka beliau cuma pensiunan PNS yang terpaksa hidup sederhana.

Gimana nggak salah sangka? lah wong baju dan celana yang beliau pakai mirip-mirip milik kebanyakan rakyat kelas bawah. Padahal kalau mau pamer sih beliau mampu beli sekarung pakaian mewah made in Eropa. Namun, jiwa sederhana lebih dominan mewarnai pribadi sang Pakar Hukum Laut yang diakui oleh PBB sejak 50 tahun yang silam.

&&&

Biasanya beliau suka jalan kaki dari rumah menuju sebuah mini market. Kemudian duduk khusuk di deretan kursi buat nyantai. Meja di depannya dimanfaatkan beliau untuk buka-buka lembaran buku dan makalah. Idih ngapain? Ente heran ya?

Berakali-kali gue nanya jawabannya sama, Bro. Beliau sedang periksa makalah atau bahan seminar di luar negri. Tebakan gue begini: Kawan-kawan di luar negeri butuh bimbingan ilmu beliau. Agar tidak malu-maluin bila tampil di ajang forum ilmiah kelas internasional.

Kalo gue ketemu pasti cium tangan beliau. Di samping beda umur jauh juga ngehormatin orang berilmu yang konon tetap bercahaya hingga akherat nanti. Dalam hati mudah-mudahan kecipratan ilmu dan wawasan beliau yang sudah paten.

Amanan Abah gue nyambung tuh. Hormatilah orang berilmu kalo pengin ketiban ilmu. Muliakanlah orang berilmu jika pengin nambah ilmu.

Cium tangan bagi gue bukan cuma tanda hormat. Tapi juga pengakuan. Bahwa gue masih bodoh dalam banyak hal. Perlu asupan ilmu dan vitamin agar nggak bego-bego amat, hehe.

Ngelmu jangan nanggung. Sekalian sama yang bener-bener jago. Bener nggak, Bro?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun