Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penggelembungan Citra: Menerbangkan SBY… (bag #3)

16 Mei 2009   09:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:08 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Image building ngembang jadi image engineering (rekayasa pencitraan) yg dicomot oleh marketing tim sukses , terus dimainkan dg cerdik-licik oleh “badut-badut penggoreng suara” (minjem istilah dari Palermo Itali Selatan)…. yaitu kolaborasi tim sukses terdiri atas: lembaga survey politik, presenter acara politik, artis politik, pakar politik, pengamat politik, agen Event Orginizer , lembaga Quick Count dan media penyelenggara (misal TV One),,,,, Mereka sukses. Rival-rival SBY yg bodoh tentang image engineering pun terkapar satu per satu… plonga-plongo tidak tahu cara menetralisir dan nyerang balik padahal sarana mereka punya.

Hari gini nggak tau image engineering…?!,,, PDIP taunya bikin posko-posko di pinggir jalan ,,, Golkar taunya percaya sama loyalitas pegawai negeri dan organisasi underbouw ,,,, yg lain taunya pawai, demo & ngritik pedes-pedes kebijakan pemerintah… padahal mayoritas orang awam penentu pemenang Pemilu nggak ngerti, ngertinya ya milih siapa yg pantes, yg sreg diliat mata, yg bisa menang dan…. yg ngasih “sesajen”.

Badut-Badut Penggoreng Suara

Sindir menyindir dg Megawati dan JK, SBY pake gaya ala Soeharto, dan kian sukses dg dibantu akal-akalan cara TV One menayangkan berita tsb,,, Yuk kita perhatikan salah satunya,,, Materi tayangan JK dari deklarasi pasangan JK-WIN di Tugu Proklamasi dan materi tayangan SBY dari syukuran Demokratdi Cikeas pd hari yg sama.

JK dimunculkan terlebih dulu sepenggal dg suatu statemen, lalu dipotong, lalu SBY dimunculkan sepenggal yg isinya menanggapi JK…Begitu seterusnya diulang2,,,, sepenggal-potong-balas sepenggal lagi--potong lagi--balas lagi, sampai semua statemen JK terakhir terbalas.,,,Ini penayangan gaya baru yg juga digunakan untuk menayangkan sindir-menyindir dg Mega.

Apa implikasinya kalo JK dan Mega yg dimunculkan terlebih dulu dikesankan dungu & Error…? dan SBY yg muncul berikutnya dikesankan wibawa, mengasihani, meluruskan, membetulkan, dan menghakimi…?,,, Jadi SBY selalu bagus, selalu pintar, selalu benar dan selalu menang, kan?

Sekali lagi Metro TV pendukung JK-WIN kalah cerdik (dan kalah licik) dlm hal counter image engineering dibanding TV One, begitu juga TV 7 yg jadi supporter tradisional Mega/PDIP.

Tapi deket-deket Pilpres 2009 mungkin bakal seru liat perang tanding antar Badut-Badut Penggoreng Suara dari ketiga kubu.

Kamis, 9 April 2009, Hari Pencoblosan

Nazi Jerman dan Hitler punya resep propaganda yg nyinyir katanya bhw Kebenaran adalah kebohongan yg diulang-ulang seribu kali,,, Hasil survey lembagapolitik spt LSI diduga sarat kebohongan publik dg berusaha menayangkannya berulang-ulang ribuan kali sampe orang termakan dan percaya bahwa benar-benar nyata. Nyatanya kita liat saja nanti.

TV One corong propaganda Demokrat/SBY gencar ngisi acara dan berita serba politic heavy… sukses menggelembungkan citra clientnya dg terus menerus menayangkan hasil survey LSI… yg tentu dibenarkan oleh pakar dan pengamat dari kubu mereka,,, Pas hari coblosan pemilu dari pagihari TV One sdh on-line dg menu utama hasil survey LSI… diikuti rombongan Badut-Badut Penggoreng Suara yg mempromosikan hasil survey LSI,,, di sini Tren semu diciptakan lalu didorong dg kampanye terselubung berkedok siaran langsung pemilu sehingga Tren tsb jadi kenyataan.

Ini cerdik sekali untuk mengarahkan pemilih sebelum pergi ke TPS-TPS tanpa orang tsb sadar bhw itu semua kampanye. Ingat, Psikologi massa awam adalah milih gabung dg yg ngetop dan yg menang. Sedangkan Hasil survey seperti itu asalnya adalah kebohongan publik berkedok survey dan prediksi, tapi tidak melanggar hukum. Lha wong siapa sih nggak boleh ngramal..?

Pas jam 12 siang lebih dikit TV One ngumumkan hasil Quick Count dari beberapa TPS dg jumlah suara sekitar 1000-2000an padahal masih ribuan TPS yg belum selesai pencoblosan,,, Tentu yg ditampilkan dari TPS-TPS yg hasilnya mendekati hasil survey,,, Akibatnya, banyak pemilih yg lagi antri di TPS-TPS berubah arah mengikuti Tren yg diciptakan oleh Quick Count,,, Apalagi pada TPS-TPS yg menunda pelaksanaan Pemilu,,, Skali lagi tipu muslihat yg tidak nglanggar hukum, kan?

Kinerja Badut-Badut Penggoreng Suara memang hebat banget, dan saking hebatnya sampai hukum dan moralitas nggak bisa jangkau mereka. Faktanya hasil akhir dari KPU adalah PD dapat suara 5% lebih rendah dan PKS dapet 5% lebih tinggi dari prediksi LSI yg klaim margin error hanya 1,5%. Nyatanya…???

Sekali lagi Metro TV pendukung JK-WIN kalah cerdik (dan kalah licik) dlm hal counter image engineering dibanding TV One, begitu juga TV 7 yg jadi supporter tradisional Mega/PDIP.

Tapi deket-deket Pilpres 2009 mungkin bakal seru liat perang tanding antar Badut-Badut Penggoreng Suara dari ketiga kubu. Seperti SMS yg masuk dari kawan saya bunyinya:

Blz dong! Ok?

<…bersambung ke bag #4: kaitan dg kapitalis asing…>

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun