Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Tahun Ngeblog Koq Makin Goblog....?!

6 Mei 2012   03:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga tahun ngeblog mestinya tambah jago, tambah hebat, tambah malang melintang. Setiap publish blog langsung ngacir. Ramai pembaca. Bejibun komentar. Berderet piala dan penghargaan. Bisa buat pamer dan gagah gagahan terutama ke muka pendatang baru.

Tapi apa yang terjadi sungguh kebalikannya. KEBALIKKANNYA! Lho???

Inilah bukti nyata tak terbantahkan bahwa jam tayang ngeblog bukan jaminan mutu. Makin tambah tahun tidak jamin makin mengkilap. Malah makin redup, sangat mungkin. Makanya tak ada yang perlu DIBANGGAKAN BERAPA TAHUN SAYA NGEBLOG.

Ini fakta tentang diri saya. Saya adalah bukti nyata. Dulu saya gabung blog Kompasiana sejak 5 Mei 2009. Sekarang sudah 3 tahun. Apa yang terjadi? Oke, ijinkan saya mengevaluasi diri dengan segala subjektifitas.

Pertama: saya merasa bersyukur telah melahirkan 970 postingan dalam 3 tahun, atau hampir tiap hari publish 1 post. Sebuah prestasi luar biasa bagi diri saya, anak kampung dari Brebes yang merantau 30th di Jakarta. Soalnya nggak kebayang sebelumnya bakal mampu dan berani nulis blog sebanyak itu. Apalagi sebagian post berakibat kecaman, ancaman, hujatan, pengucilan kepada diri saya. Saya tidak kapok! Itu resiko nulis di ruang publik atas dasar keyakinan dalam hati bicara apa adanya.

Tapi setelah direnungkan saya merasa semua itu kemujuran belaka. Kebetulan. Mujur. "Ndilalahnya koq slamet," pernah mau tewas eh bangkit lagi. Comeback. Nulis lagi. Mujurrr...

Kedua: iseng iseng saya periksa seberapa laku dagangan saya dalam wujud blog. Saya masuk ke halaman profilku di www.kompasiana.com/ragile. Kemudian pencet pilihan TERPOPULER untuk melisting postingan dari urutan hits teratas. Hasilnya? Saya merasa semua itu kemujuran belaka.

Wah post saya dari total 970... Ada 1 postingan yang dibaca di atas100ribu, beberapa dibaca di atas 10ribu, 170 post dibaca di atas 1000, 400 post dibaca di atas 500.

Tidak semua dibaca di atas 1000. So, jelas sekali semua itu bagi saya adalah kemujuran. Maksudnya pas publish postingan pas mengena di hati pembaca. Timingnya juga pas. Dan topiknya lagi ngetrend dicari lewat googling misalnya. Kalau tidak mujur paling paling yang baca 100-200.
Ada juga mujur bukan main. Contohnya postingan berjudul "Saya hampir masuk kristen", ketika publish hanya meraup 750 hits hari pertama. Eh dua tahun kemudian sudah tembus 10.000. Rupanya terjaring hasil pencarian dunia maya. Contoh seperti itu banyak di mana beberapa postingan lama ku meningkat 100% lebih jumlah pembacanya.

Saya sadar untuk meningkatkan prosentase antara jumlah post dengan jumlah pembaca adalah dengan cara kurangi frekwensi posting. Misalnya 2x dalam satu minggu. Hasilnya bisa diprediksi meningkatkan rata2 jumlah pembaca. Tapi saya ini jenis orang yang sekarang nemu ide sekarang juga publish postingan. Nggak bisa nahan lama lama takut basi. Mujur juga sering nemu ide dari mana saja.

Mujur? Yes! Disyukuri? Yes! Dibanggakan? NO WAY! Kalau memang prestasi ajeg semestinya semua post saya paling apes dibaca 1.000, mestinya seminggu sekali ada yang tembus 10.000, mestinya sebulan sekali ada yang tembus 100.000. Lah, Nyatanya cuma sesekali doang yang ngejreng, jadiiii hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun