Mohon tunggu...
Rafpheala Caesa Bada
Rafpheala Caesa Bada Mohon Tunggu... Lainnya - College Student

It always seems impossible until it’s done. Keep trying!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesan Ridwan Kamil kepada Habib Rizieq Shihab

18 November 2020   13:09 Diperbarui: 18 November 2020   14:33 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pesan kepada tokoh-tokoh yang ingin menyelenggarakan acara yang berpotensi membuat kerumunan, termasuk Habib Rizieq Shihab agar mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ada dan beradaptasi menggunakan cara baru yaitu secara virtual, hal ini telah disampaikan melalui habib-habib yang lain ujarnya.

Dilansir dari Detik.com Ridwan Kamil mengatakan “Saya sudah mengirimkan pesan kepada Habib Rizieq dan habib-habib yang lain agar mampu memahami situasi yang tidak mudah dalam pengendalian Covid-19. Mungkin seperti yang lain, menggunakan adaptasi kebiasaan baru, yaitu acara maulid (tetap) terselenggara, tetepi gunakan teknologi seperti Zoom,” Berikut ujarnya ketika di Hotel Savoy Homann Bandung, Selasa (17/11/2020)

Tokoh Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab atau yang sering disapa dengan Habib Rizieq merupakan seorang tokoh yang menjabat sebagai pemimpin dan pendiri dari organisasi Front Pembela Islam. Beliau kembali ke Indonesia setelah menetap selama lebih dari tiga tahun lamanya di Arab Saudi pada Selasa, 10 November 2020. Acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh Habib Rizieq di Megamendung, Bogor pada Jumat, 13 November lalu memicu keresahan warga disebabkan pelanggaran yang telah dilakukan, yaitu karena kerumunan yang terbentuk di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Massa pengikut Front Pembela Islam menyambut kedatangan beliau dengan menjemputnya di Bandara Soekarno-Hatta dan membuat kerumunan yang menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Petamburan. Tidak hanya itu, kerumunan juga terjadi pada Jumat, 13 November, dini hari sebelum mendatangi kawasan Bogor, Habib Rizieq Shihab juga mengunjungi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian beliau menghadiri acara pernikahan putri keempatnya pada Sabtu, 14 November dan melekukan ceramah pada parayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan bertepatan dengan pernikahan putrinya tersebut.

Indonesia yang saat ini tengah dilanda pandemi Covid-19 sedang berjuang melawan virus tersebut dengan memberlakukan kebijakan karantina wilayah, yaitu tidak keluar rumah dan memberlakukan new normal dengan adaptasi baru dan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik. Hal ini diberlakukan dengan harapan dapat menekan angka positif dan memutus mata rantai  Covid-19. Akan tetapi, acara maulid nabi yang diselenggarakan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat ini seolah tak mengindahkan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut karena dapat dilihat ramai sekali orang yang berkerumun dan banyak terlihat dari massa yang tidak menggunakan masker. Kerumunan dari massa Front Pembela Islam ini dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penyebaran virus korona di Jawa Barat.

Bagaimanapun juga pelanggaran tetaplah sebuah pelanggaran, penindakan tegas dijatuhkan kepada seluruh pihak terkait. Habib Rizieq Shihab selaku pemimpin Front Pembela Islam ini dijatuhi denda sejumlah Rp50.000.000 sebagai sanksi yang sesuai dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta. Namun, masyarakat tetap menganggap hal ini kurang memberikan efek jera kepada tokoh pemimpin Front Pembela Islam tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta maaf atas kerumunan yang terjadi di Megamendung, beliau telah megonfirmasi bahwa acara tersebut tidak diberikan izin penyelenggaraannya dan sudah diberi imbauan untuk membatasi kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, tetapi melihat keadaan di lapangan, massa yang datang jumlahnya sangat besar seperti halnya massa demonstran. Terdapat dua cara untuk menangani kerumunan massa tersebut, yaitu yang pertama dengan cara represif dan cara kedua adalah dengan melakukan pendekatan humanis yaitu mengawal dan memantau kegiatan selama acara berlangsung.

Beliau menjelaskan dalam pengendalian massa di lapangan tidaklah semudah yang dibayangkan karena seringkali pengendalian massa di lapangan justru berakhir dengan bentrok dan ricuh. Hal tersebutlah yang menjadi dasar aparat memilih utuk melakukan cara humanis walaupun mengetahui akan mendapatkan konsekuensi nantinya.

“Saya mengimbau, kepada semua tokoh yang mempunya niatan (mengelenggarakan acara) untuk mematuhi protokol (kesehatan Covid-19) acaranya tetap boleh, tetapi caranya yang harus disesuaikan, kan kita (semua masyarakat) juga beradaptasi (menggunakan daring), ada seminar, ada istigasah kan pake vicon (video conference) ini harus diikuti,” Ujar Ridwan Kamil

Terlihat Gubernur Jawa Barat yang kerap disapa Kang Emil ini berharap untuk kita semua tetap menjadi produktif dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan Covid-19, kita tetap dapat menyapa massa yang jumlahnya besar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti mengguunakan aplikasi zoom dan video conference.

“Termasuk kepada FPI (Front Pembela Islam), kepada semua tokoh yang masih melakukan kegiatan menggunakan pola lama (berkerumun), sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi, (karena) akibatnyakan terjadi kesulitan bagi aparat ya, termasuk kepolisian kalau sudah jumlahnya terlalu besar,” Ucap Gubernur Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun