Telah ku baca,
segala lekuk tubuhmu yang pelik;
yang riuh dalam hening punggungmu
yang menempel kekal dikeningku.
Ku tahu;
tidak ada yang lebih tangguh dari semua yang bertahan, dan tidak ada yang lebih tertikam sesal dari semua yang melepaskan.
Kita bertahan saja;
sebab melepas bagiku
adalah mati perlahan, kekasih.
Seperti padi gugur yang ditinggal sang petani. Tanpa air, tanpa pupuk, dengan tanah yang melapuk.
Kita bertahan saja, kekasih
aku tak butuh semua yang kau bisa
dan tidak memaksakan apa yang tidak kau bisa.
Sedang padaku saja;
kau cukup rajin sholat 5 waktu, dan rutin membaca buku-buku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!