Mohon tunggu...
Rafli Marwan
Rafli Marwan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bahasa, sastra, dan Budaya

"Seorang Penulis dapat melihat segi-segi lain yang umum tidak mampu melihat (Pramoedya)"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nia Ramadhani: Depresi Berujung Petaka

10 Juli 2021   19:51 Diperbarui: 10 Juli 2021   20:25 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nia Ramadhani / Foto: MinewsID

Beberapa waktu ini, selain informasi mewabahnya pandemi covid, muncul peristiwa yang mengejutkan publik: artis Nia Ramadhani dan Ardi Bakri ditangkap pihak kepolisian karena menggunakan narkoba berjenis sabu. Berdasarkan keterangan kepolisian, motif pasangan suami istri itu menggunakan narkoba karena tekanan pekerjaan di masa pandemi. Dari sini muncul pertanyaan mengherankan dari warganet: "masa sih artis kaya seperti Nia Ramadhani mengalami tekanan karena pekerjaan?"

Jangan mengira seseorang seperti Nia Ramadhani yang hidup bergemilang harta tidak mengalami tekanan hidup. Semua orang mengalaminya, tak memandang kaya atau miskin. Akan tetapi, berbeda dengan orang miskin, orang kaya semisal Nia Ramadhani mengalami tekanan hidup yang tergolong "berbahaya". Karena dia hidup dalam kebudayaan yang eksplosif, yaitu kebudayaan bertegangan tinggi. Kebudayaan yang dialami masyarakat modern dengan persaingan hidup yang melelahkan jiwa.

Ketika kelelahan tak menemukan solusi, dia akan mencari jalan pintas yang bisa membahagiakan dirinya meskipun dengan cara menggunakan narkoba. Akan tetapi Nia Ramadhani menyadari "bahaya"nya. Hanya saja, dia memutuskan melakukan demi ketenangan dan kebahagiaan batinnya. Bagi saya itu pilihan naluriah dan murni dari pikirannya berdasarkan apa yang dialaminya, sebab seseorang yang mengalami tekanan jiwa, jangankan narkoba, dia bisa melakukan bunuh diri tanpa embel-embel moral, agama dan lain sebagainya.

Tekanan jiwa dalam psikologi behavioris, terkenal dua konsep yaitu stimulus dan respon. Stimulus yang dialami Nia Ramadhani adalah adanya rangsangan dari lingkungan pekerjaannya sebagai artis. Mungkin anda tahu dan masih ingat ketika dia bersama Raffi Ahmad menjadi pembawa acara di salah satu stasiun televisi. Peristiwa itu sangat menekan kejiwaannya, bukan hanya karena dirinya yang merasa tak tampil sempurna, juga karena bulian warganet yang terlampau keterlaluan. 

Dengan adanya tekanan jiwa ini, dia  mengalami depresi berkepanjangan dalam hidupnya sebagai artis. Depresi adalah situasi di mana seseorang mengalami gangguan kejiwaan karena perubahan suasana yang tak dikehendakinya.

 Selanjutnya, ketika dia menyalahkan dirinya, kemudian orang-orang terdekatnya tidak memberi kekuatan motivasi ditambah dorongan dirinya untuk bangkit tak begitu kuat, muncullah yang disebut traumatis, yang berarti bahwa ketika dia menjalani aktivitas keartisannya akan dibayang-bayangi kesalahan yang dibuat sebelumnya dan warganet yang membulinya.

Ketika dia mengalami depresi dan traumatis, muncullah respon yang memengaruhi pikirannya untuk bertindak sesuai dengan ukuran tingginya stimulus di atas. Pergi berlibur atau berbelanja, atau menonton film-film Korea misalnya, mungkin saja tidak mampu mengimbangi tingginya ukuran stimulus itu. 

Dengan kata lain, aktivitas semacam itu tidak dapat menghilangkan tekanan jiwa yang dideritanya. Oleh sebab itu, mungkin, narkoba adalah upaya yang bisa mengimbangi dan melawannya. Jadi narkoba adalah respon yang dibuatnya dengan sadar.

Seseorang yang mengalami depresi itu sangat berbahaya. Penderitaan ini tak ada obat di rumah sakit. Cara mengatasinya pun tak mudah, butuh kekuatan, baik dari lingkungan maupun dari dirinya sendiri. Kita bisa bertanya dengan heran: kok orang bisa bunuh diri, kok orang bisa menggunakan narkoba, kok orang bisa melakukan pemerkosaan, padahal dalam keseharian hidupnya dikenal sebagai seseorang yang kaya, atau alim misalnya, atau seseorang yan terpelajar yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Ini semua karena mentalnya tak stabil, jiwanya tertekan dalam hidupnya. Jadi, depresi yang tak menemukan jalan penyembuhan yang benar, akan berujung petaka.

Yang tangguh, Kak Nia. sekuat badai pasti akan berlalu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun