Mohon tunggu...
Muhammad RafliHidayatulloh
Muhammad RafliHidayatulloh Mohon Tunggu... Lainnya - sedang mencari

"kehidupan memanglah sulit, tetaplah jalani dengan hati ikhlas, terus berusaha dan tawakkal, hadapi dan coba untuk yang terbaik"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Saya.... Untuk, Kepada, dan Tentang Beliau... Bapak Edi Purwanto, M.Si

6 Mei 2020   11:00 Diperbarui: 6 Mei 2020   10:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita warga Indonesia, sepatutnya harus mengerti dan mengetahui apa saja yang ada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Bagaimana negara ini terbentuk, dibutuhkan apa saja untuk membangun negara yang sehat, apa bentuk negara kita, apa dasar negara kita, bagaimana cara kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) agar dapat turut berpartisipasi dalam membangun kesejahteraan NKRI, dan sebagainya mengenai kedaulatan Negara Indonesia. Semua dapat kita ketahui melalui pengetahuan  tentang kewarganegaraan. Tentunya kita sedari SD, SMP, SMA diberikan pengetahuan mengenai kewarganegaraan atau pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan atau yang sering kita kenal dengan mata pelajaran Pkn. Bahkan saat kita telah duduk pada bangku perguruan tinggi pun, kita masih diberi ilmu mengenai kewarganegaraan dan Pancasila. Karena keduanya merupakan ilmu dasar yang mesti dipelajari dan dipahami oleh kita sebagaimana Warga Negara Indonesia (WNI).

 dengan kita mempelajari serta memahami makna kewarganegaraan dan dasar negara Pancasila yang sebenarnya, maka sesungguhnya kita telah turut berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan NKRI, walau dalam hal yang kecil. Dan tentunya, apabila kita telah mendapatkan ilmu nya, maka kita sebaiknya menghargai dan mengamalkan ilmu yang telah kita dapat. 

Kita tahu, Pancasila merupakan lima dasar Negara Indonesia. Dan tentunya, apabila kita sebagai warga Indonesia yang berintegritas mengetahui isi dari lima sila yang tertuang pada dasar Negara Indonesia. Pertama, Berketuhanan yang Maha Esa, memiliki makna percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Kedua, kemanusian yang adil dan beradab, bermakna mengakui persamaan derajat hak dan kewajiban sesama manusia. Ketiga, persatuan Indonesia, bermakna turut menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, bermakna mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Dan yang kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang bermakna bersikap adil terhadap sesama rakyat Indonesia.

Saya sebagai seorang mahasiswa, di Universitas yang saya tempuhi. Disana juga diberikan mata kuliah yang membahas mengenai pancasila dan kewarganegaraan. Bapak Edi Purwanto,M.Si, Seorang dosen yang selama ini memberi bimbingan pada kami mengenai pancasila dan kewarganegaraan, seorang dosen yang selalu membawakan materi dengan pembawaan yang seimbang dan santai, yang ku maksud seimbang adalah, serius kena dan kocak pun kena. Jadi beliau juga seringkali mencoba membuat mahasiswa nya agar terlihat lebih ceria waktu jam pembelajaran nya berlangsung. Selain dosen, beliau juga kami kenal sebagai seorang aktivis, beliau juga seringkali diundang menjadi seorang narasumber atau pemateri dalam sebuah kegiatan ruang diskusi atau talkshow di berbagai tempat. Jadi beliau memiliki banyak pengalaman dalam hal intelekual.

Selama pembelajaran bersama beliau, dalam memberikan materi tentang pancasila ataupun kewarganegaraan, menurut saya cara beliau memberikan materi kepada mahasiswa cukup berbeda. Ada beberapa tugas yang diberikan oleh beliau, yang menurut saya unik, dan dimana beliau memberikan tugas tersebut dengan tujuan menuntut mahasiswa nya menuangkan kekreatifannya dalam menyelesaikan tugas yang di berikan. Contohnya seperti, beliau pernah waktu semester pertama lalu, beliau memberikan tugas berupa membuat sebuah vidio yang dimana isi dari vidio teesebut adalah membicarakan atau memberikan kritikan dan pesan untuk presiden dan wakil presiden yang telah dilantik tahun kemarin, yakni Bapak Jokowi dan Bapak K.H. Ma'ruf Amin. Kemudian vidio tersebut di upload di social media milik mahasiswa masing-masing semacam instagram atau twitter. Dengan menyertakan caption dan meng tag akun social media milik Bapak Jokowi dan Bapak K.H. Ma'ruf Amin. Dan bagi saya, tugas tersebut merupakan tugas yang unik, karna cukup berbeda dengan tugas yang diberikan dosen yang lain, setahu saya kebanyakan tugas yang diberikan dosen yang lainnya biasanya adalah seperti mebuat resume, makalah, atau semacamnya.

Lalu contoh kedua yang lebih unik lagi, pada semester kedua ini, kami satu kelas telah terbentuk dua kelompok, yang nantinya masing-masing kelompok akan diberi tugas berupa memproduksi sebuah film mengenai kewarganegaraan. Dengan durasi untuk produksi film tersebut adalah minimal selama 59 menit. Dan kemudian juga disertakan dengan adanya sutradara, skenario, naskah, peletakan lighting, proses shooting yang pas dengan background, make up, latar, kostum, dan sebagainya seperti halnya produksi film. Waaah, benar-benar seperti layaknya pembuatan film yang setiap hari tayang di cinema. Tapi menurut saya pribadi, bagi saya tugas tersebut adalah semacam tantangan untuk lebih mengasah kekreatifan kami seta beliau mengajak kami agar dapat lebih pede untuk berada di depan khalayak umum. Serta agar kami mempunyai bukti, jika kami pernah mengerjakan sebuah karya besar dari tangan kami sendiri.... Namun tugas itupun tertunda, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini. 

Dan yang terakhir, beliau sering meminta mahasiswa untuk memberikan persembahan pada saat pertemuan terakhir pembelajaran. Kegiatan ini pernah kita lalui saat semester pertama lalu. Di saat itu, kami sekelas diajak bersenang-senang bersama dan bernyanyi riang bersama. Selepas itu kamu berfoto dengan beliau, menciptakan sebuah kenangan manis tak terlupakan. 

Pesan dari saya untuk bapak, semoga bapak sehat selalu, diberikan umur barokah serta panjang, dan tetal selalu menjadi panutan untuk semua 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun