Mohon tunggu...
Rafli Fadilah Muhammad
Rafli Fadilah Muhammad Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terima kasih ya sudah mau membaca artikel saya

Selanjutnya

Tutup

Money

Waspada! Maraknya Penipuan di Era Digital

24 Desember 2020   12:37 Diperbarui: 24 Desember 2020   13:20 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak orang yang tidak bertanggung jawab berbuat kejahatan seperti menipu pembeli. Source : Merdeka.com

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi (IPTEK) secara cepat telah memberikan pengaruh yang besar bagi kita semua. Kemajuan teknologi informasi tidak hanya berkembang di negara maju, tetapi juga di negara berkembang, termasuk Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi dan internet, banyak orang yang memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan bisnis online sebagai tempat jual beli dan bertransaksi. Hal ini pun memberikan keuntungan bagi kita semua dan mampu menjadikan banyak orang lebih menyukai hal tersebut karena kepraktisannya, yaitu tidak harus mengeluarkan tenaga dan waktu yang banyak untuk berbelanja.

Seiring berjalannya waktu, bisnis online pun semakin berkembang dan memudahkan kita untuk mencari barang. Semakin maraknya jual beli online melalui media sosial juga menciptakan transaksi jual beli online. Dampak positif dari jual beli online adalah pembeli tidak perlu susah payah untuk melakukan transaksi karena sudah banyak inovasi yang diciptakan untuk bertransaksi secara online dan barang akan dikirimkan melalui jasa pengiriman barang.

Selain dampak positifnya, ada pula dampak negatif pada penggunaan bisnis online tersebut. Banyak orang yang tidak bertanggung jawab berbuat kejahatan seperti menipu pembeli. Kejahatan ini disebut cyber crime karena ditimbulkan oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang berkaitan aplikasi atau internet. Berikut adalah faktor pendorong mengapa penipuan online (cyber crime) marak terjadi :

  1. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan karena kurangnya lapangan pekerjaan
  2. Ingin mendapatkan uang dengan mudah (melakukan penipuan)
  3. Sulit terlacaknya pelaku
  4. Mudahnya menghilangkan jejak
  5. Minimnya biaya yang diperlukan untuk melakukan penipuan
  6. Kurangnya wawasan para pengguna alat komunikasi elektronik

Selain beberapa faktor pendorong di atas, tentu ada solusi yang dapat kita lakukan untuk menghindari penipuan online sebelum melakukan transaksi, diantaranya :

1. Jangan mudah tergiur oleh harga murah

Harga murah tentu menggiurkan bagi setiap orang, tetapi dalam belanja online seringkali harga murah digunakan oleh penipu untuk menjerat korban-korbannya, untuk itu apabila menemukan penjual yang menjual barang dengan harga sangat murah (harga yang tidak wajar) maka sebaiknya hindari membeli barang pada penjual tersebut.

2. Jangan mudah percaya dengan testimoni pelanggan

Testimoni pelanggan tentu menjadi gambaran mengenai kualitas barang yang dijual, tetapi alangkah baiknya apabila kita jangan mudah percaya dengan testimoni pelanggan dikarenakan sering terjadi perbedaan antara testimoni pelanggan dengan barang aslinya.

3. Pastikan latar belakang penjual

Sebelum melakukan transaksi kita harus memastikan latar belakang penjual, yaitu apakah sebagai distributor atau reseller.

4.  Mintalah foto asli barang

Untuk lebih meyakinkan kita bahwa penjual bukan penipu, maka mintalah foto barang dari sudut pandang yang berbeda (bukan yang tertera pada sosial media).

5. Ketahui alamat penjual

Langkah terakhir yang dapat kita lakukan adalah dengan meminta alamat penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun