Mohon tunggu...
Rafi Musthafa Hawari
Rafi Musthafa Hawari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maju bersama...

MERDEKA!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agrowisata sebagai Tonggak Ekonomi Petani dan Wadah untuk Membangun Peradaban Indonesia

25 Juni 2021   12:58 Diperbarui: 25 Juni 2021   13:10 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Siapakah orang-orang yang tidak suka berwisata? Berwisata menjadi salah satu aktivitas yang digemari oleh masyarakat untuk mengisi hari-hari liburan dan melepas penat dalam bekerja, sekolah, maupun kuliah. Ada macam-macam destinasi yang dikunjungi masyarakat saat berwisata, sebagai contoh seperti hotel, villa, taman rekreasi, dan masih banyak lagi. Pada masa pandemi covid-19, berwisata menjadi salah satu hal yang dirindukan oleh masyarakat. Karena, berwisata menjadi salah satu aktivitas yang memicu kerumunan di suatu tempat wisata, sehingga berwisata menjadi salah satu kegiatan yang berisiko dalam pandemi covid-19. Maka dari itu, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang mesti dibangkitkan dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Salah satu pariwisata yang semestinya digalakkan oleh Pemerintah adalah agrowisata. Karena, Indonesia merupakan negara agraris. Lalu, sektor perekonomian yang paling berjaya di Indonesia adalah sektor pertanian. Hal ini dibuktikan dari pertumbuhan produk domestik bruto menurut lapangan usaha pada 2016-2019 bahwa sektor pertanian termasuk lima besar sektor tertinggi dalam pertumbuhan PDB (Badan Pusat Statistika, 2020). Tahun 2020, sektor pertanian masih tetap jaya pada masa pandemic disbanding sektor-sektor lain. Walaupun terjadi kemerosotan ekonomi di berbagai sektor usaha, sektor pertanian menjadi sektor terakhir yang sanggup bertahan (sector of the last resort) yang menjadi bukti bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling aman (Khairad, 2020).  Hal ini akan menjadi suatu kesempatan untuk mengenal dunia pertanian melalui agrowisata. Sebelum pandemi, pariwisata menjadi sektor yang menguntungkan di Indonesia.
Dikutip dari kompas.com, Bank Indonesia (BI) menyatakan pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri.
Apabila pertanian dan pariwisata diintegrasikan, maka suatu agrowisata akan memiliki profit yang lebih menjanjikan. Dan hal tersebut akan lebih menguntungkan para petani di agrowisata tersebut. Agrowisata akan menjadi suatu wadah bagi masyarakat untuk mengenali dunia pertanian, perkebunan, hingga peternakan. pengembangan kegiatan agrowisata dapat melestari- kan sumber daya, melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata (Subowo, 2002).

Bappenas memperkirakan bahwa pada tahun 2063, Indonesia diprediksi tidak akan memiliki petani. Ini akan menjadi sebuah ironi, dimana Indonesia akan menjadi sebuah negara agraris yang tidak memiliki petani. Tidak usah jauh-jauh kita menatap ke sana, minat anak muda untuk menjadi petani pun pada jaman sekarang juga hampir tidak ada. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi suatu perhatian bagi Pemerintah untuk membangun sebuah agrowisata yang memberikan keuntungan bagi petani secara materil dan memberikan kepuasan secara rohani bagi para pengunjung. Apalagi, para pengunjung akan teredukasi untuk menjadi petani-petani Indonesia yang hebat. Karena, agrowisata harus menjadi suatu wisata yang sifatnya edukasional. Agrowisata dapat menjadi alternatif masyarakat dalam membangun dan membangkitkan kembali pertanian yang ada di Indonesia sehingga dapat menggerakkan investasi besar di bidang tersebut (Kurniasanti, 2019) Menurut Nurisjah, agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkain aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh poduk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian (Budiarti & Muflikhati, 2013).  Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan (Universitas et al., 2017).

Bentuk-bentuk agrowisata ada bermacam-macam. Ada yang berupa hotel, villa, restoran, hingga taman rekreasi. Bila membuat suatu agrowisata berupa tempat menginap, maka tempat menginap tersebut dihadirkan sebuah pemandangan sawah yang indah. Hal tersebut biasa kita temukan di Puncak dan Bali. Sebagai contoh yaitu Villa Sawah Puncak. Selain itu, terdapat agrowisata yang berupa tempat rekreasi. Contohnya adalah Mekarsari yang didirikan oleh Ibu Tien Soeharto. yang berisi tanaman-tanaman buah juga terdapat banyak wahana yang disajikan disana. Ibu Tien juga punya hasrat untuk menaikkan harkat dan martabat para petani Indonesia dan meningkatkan kualitas buah-buahan Indonesia agar bisa bersaing di dunia internasional dengan didirikannya Mekarsari ini.

Pengembangan agrowisata akan menuai keuntungan yang lebih banyak bagi para petani dibanding membuka lahan pertanian konvensional. Kualitas hidup petani dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan sumberdaya pertanian yang mereka miliki melalui agrowisata sehingga dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi rumah tangga petani (Utama, I.G.B.R., 2012). Integrasi sektor pariwisata dan pertanian akan menuai pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia sangat berjaya dengan adanya lahan pertanian konvensional. Apabila ditambah dengan agrowisata, maka akan memberikan nilai tambah perekonomian pada sektor pertanian. Agrowisata membuat berkembang sumber-sumber pendapatan lainnya seperti homestay, kantin, cinderamata, dan lain sebagainya (Palit et al., 2017). Dengan banyaknya sumber-sumber pendapatan yang diraih, maka pendapatan petani-petani pada agrowisata tersebut akan lebih banyak dibanding petani-petani di lahan perkebunan atau pertanian yang konvensional. Pengembangan kawasan pertanian menjadi area agrowisata akan meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan memberikan kontribusi peningkatan pendapat masyarakat melalui jasa wisata, sebagaimana terjadi desa Ketep dan Banyuroto (Budiarti et al. 2010).

Agrowisata menjadi salah satu media yang memberikan penyuluhan dan edukasi bagi masyarakat untuk bertani, berkebun, hingga beternak. Hal ini merupakan sebuah ekspresi untuk mengimplemenasikan bahwa Indonesia merupakan negara yang agraris dan kaya akan sumber daya alam. Itulah yang membuat bangsa asing ingin merebut kuasa di Nusantara, karena bangsa asing tidak punya kekayaan sumber daya alam yang lebih lengkap daripada Nusantara. Oleh karena panggilan historis, Pemerintah harus membangun peradaban Indonesia yang berbudaya agraris melalui adanya agrowisata. Terlebih lagi, pangan adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat dan pada masa pandemi, sektor pertanian menjadi sektor yang tetap kokoh dibanding sektor lainnya. Maka dari itu, amat penting sekali untuk membangkitkan generasi penerus bangsa yang berjiwa agraris dan agrowisata menjadi salah satu wadah yang baik untuk membangun peradaban Indonesia agraris.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. (2020). Laporan Perekonomian global. In Bank Indonesia. BPS RI. https://www.bps.go.id/publication/2020/09/16/be7568ad496829f35cea4b27/laporan-perekonomian-indonesia-2020.html

Budiarti T, Makalew ADN, Nasrullah N, Saptana, Haryati U. 2012. Potential Evaluation of Community-Based Agritourism in Banyuroto and Ketep Rural Landscape Magelang Distric Central Java Indonesia. Symposium IFLA Asia Pacific Shanghai (CN). Oct 23-25th .

Budiarti, T., & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat Pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani Dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18(3), 200--207.

Gewati, Mikhael. 2019. BI: Industri Pariwisata Jadi Sektor Paling Hasilkan Devisa. https://travel.kompas.com/read/2019/03/23/084500627/bi--industri-pariwisata-jadi-sektor-paling-hasilkan-devisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun