Mohon tunggu...
Rafika SN
Rafika SN Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

Sang pengharap surga dengan segudang dosa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Essay "Kejujuran Lebih Berharga daripada Sebuah Nilai"

22 Oktober 2019   12:56 Diperbarui: 22 Oktober 2019   13:04 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          Tetapi jika seorang guru bisa menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran mungkin sedikit demi sedikit kecurangan akan musnah, karena sebuah kecurangan bisa terlahir dikarenakan kurangnya pemahaman anak terhadap materi yang dijelaskan oleh gurunya.

           Proses belajar mengajar dikelas juga sangat mempengaruhi karakter anak. Strategi pembelajaran yang kurang menarik dan monoton akan membuat seorang anak menjadi bosan dan kurang memahami apa yang disampaikan, selain itu fasilitas yang kurang memadai juga akan mempengaruhi pemahaman seorang peserta didik, misal seperti dalam pelajaran biologi seorang guru harus menggunakan alat peraga untuk menjelaskan tentang organ-organ tubuh manusia.

           Selain itu bimbingan mengenai pentingnya sebuah kejujuran juga harus dijelaskan kepada anak, anak harus mengetahui manfaat serta faktor apa saja yang mengaruskan ia untuk berperilaku jujur. Tetapi setelah memberikan pemahaman kepada anak mengenai hal tersebut, guru juga harus memberikan bukti nyata seperti memberikan nilai rendah kepada anak yang berbuat curang dibandingkan dengan anak yang mengerjakan dengan jujur. Dengan begitu, anak akan dituntut untuk  mengerjakan soal dengan hasil dari pemikirannya sendiri sehingga sedikit demi sedikit karakter seorang anak terbentuk untuk selalu yakin dengan apa yang dikerjakannya, serta anak akan terbentuk menjadi pribadi yang selalu mengutamakan kejujuran dibandingkan dengan apapun.

          Selain bimbingan kepada anak, orang tua juga harus diberikan pemahaman bahwa sebuah nilai ataukah peringkat bukanlah segalanya, karena itu sebagai orang tua seharusnya tidak boleh memaksakan anak untuk berprestasi melainkan memaksakan anak untuk bersikap jujur, berani serta bertanggung jawab. Mereka juga harus diajarkan untuk menikmati semua proses untuk menuju kepada sebuah kesuksesan. Tidak ada kesuksesan yang dihasilkan tanpa adanya perjuangan. Jika anak sudah dilatih untuk jujur sejak dini, lama kelamaan anak akan terbiasa dengan sendirinya, sehingga ketika ujian tiba ia akan berusaha belajar terus menerus supaya bisa mengerjakan soal tanpa ada sedikitpun perasaan untuk mencontek. Alhasil dia bisa memahami semua materi yang diajarkan.

Allah berfirman dalam QS.Surat Al-Maidah Ayat 8


Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. al-Maidah :8)

Dalam hadits dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas'ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."

            Dalam ayat tersebut, Allah sudah menerangkan bahwa sebagai orang yang beriman kita harus selalu menegakkan kebenaran. Sebenarnya pun kejujuran juga tidak hanya diperuntukkan untuk seseorang yang berada dalam dunia pendidikan saja, melainkan kepada semua orang, karena sebuah kejujuran akan mengantarkan kita kepada kebaikan begitupun sebaliknya bahwa kedustaan akan mengantarkan kita kepada kejahatan. Misalnya kasus ketidakjujuran yang diperankan oleh pejabat-pejabat negeri ini baik dalam pemerintahan yang rendah maupun tingkat tinggi. Kalau diamati, koruptor di negeri ini umumnya berasal dari kaum terpelajar yang nota bene lulusan sekolah atau perguruan tinggi. Hal itu mencerminkan bahwasanya sekolah dan perguruan tinggi belum mampu membekali sikap dan perilaku jujur bagi para lulusannya. Singkatnya, kejujuran belum menjadi orientasi utama dari pendidikan.      

*Kesimpulan          

            Dari pembahasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa sebuah kejujuran merupakan tujuan terbesar dalam proses pendidikan. membudayakan sikap jujur adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menciptakan generasi yang berintelektual tinggi. Dengan terbentuknya  generasi yang berintelektual tersebut akan sangat mempengaruhi kemajuan bangsa Indonesia.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun