Mohon tunggu...
Rafika Anggraeni
Rafika Anggraeni Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Kata orang sich seniman, yang suka nyusun kata-kata untuk maksud apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengeja Cinta di Mandiri Jogja Marathon 2019

21 Mei 2019   22:41 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://portofolioindonesia.com 

Kedua kisah ini menjadi satu kesatuan pada wujud candi Prambanan yang telah beberapa kali mengalami pemugaran sejak tahun 1918 yang dilakukan oleh orang Belanda dan berlanjut pada restorasi yang dijalankan sejak tahun 1942 oleh bangsa kita sendiri. Gempa Jogja di tahun 2006 juga menimbulkan kerusakan yang tak sedikit pada candi ini, pengawasan masih terus diusahakan demi menyelamatkan situs yang telah di tetapkan oleh UNECO pada tahun 1991 sebagai situs warisan dunia ini. 

Legenda tersebut telah diabadikan dalam sebuah karya tari yang dipertontonkan di area candi Prambanan. Tari Ramayana yang telah 57 tahun ditampilkan kini ditemani pula dengan tari Roro Jonggrang yang perdana dipertontonkan di tanggal 25 November 2018. Satu candi yang memiliki warisan budaya yang tak tunggal, belum lagi candi lain yang terdapat di seantero Nusantara. Maka  mari kaji bersama geling - gemilangnya budaya Indonesia.

Wujud Cinta Mandiri 

Penyelenggaraan ajang Marathon yang sangat terkonsep dengan baik. Mulai pemilihan waktu, tempat, hingga rute yang terkandung maksud sebagai wujud usaha-usaha pelestarian budaya yang inovatif (tidak konvensional), melalui aktivitas lari yang murah namun menyehatkan.

Di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang mengelilingi generasi milenial, menyentuh budaya bisa jadi adalah aktivitas yang tak berguna apalagi bila pelestarian diterapkan dengan cara-cara yang tak asyik seperti harus meluangkan waktu untuk membaca buku-buku sejarah atau menyaksikan pertunjukan tradisi. 

Seperti harus ada stimulus untuk menghadirkan motivasi tersebut, yang tentu saja dengan cara yang asyik, Mandiri telah melakukannya di ajang Jogja Marathon ini. Sehingga generasi milenial dapat terstimulan untuk menggali lebih banyak mengenai budaya-budaya dan sejarah-sejarah bangsanya.

Bila tanpa ada dorongan Cinta, tentu saja ajang ini menjadi dangkal untuk dimaknai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun