Dalam pengertian lain; keanekaragaman hayati merujuk pada keanekaragaman semua jenis  hewan, tumbuhan dan jasad renik (mikroorganisme), serta proses ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi bagiannya (UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan UNCBD). Pada kesempatan ini saya akan membahas pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati spesies flora dan fauna.
Tingkat perubahan iklim sekarang melebihi semua variasi alami dalam 1000 tahun terakhir. Debat tentang perubahan iklim sekarang telah mencapai suatu langkah dimana kebanyakan ilmuwan menerima bahwa, emisi gas rumah kaca mengakibatkan perubahan iklim yang berdampak berbagai sendi-sendi kehidupan. Salah satu sendi kehidupan yang vital dan terancam oleh adanya perubahan iklim ini adalah keanekaragaman hayati (biodiversitas) dan ekosistem.
Pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati spesies flora dan fauna.
Adapun pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati spesies flora dan fauna diantaranya:
a) Â Spesies ranges (cakupan jenis)
Perubahan Iklim berdampak pada pada temperatur dan curah hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak dapat menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu.
b) Â Perubahan fenologi
Perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran dalam siklus reproduksi dan pertumbuhan  dari jenis-jenis organisme, sebagai contoh migrasi burung terjadi lebih awal dan menyebabkan proses reproduksi terganggu  karena telur tidak dapat dibuahi. Perubahan iklim juga dapat mengubah siklus hidup beberapa hama dan penyakit, sehingga akan terjadi wabah penyakit.
c) Â Perubahan interaksi antar spesies
Dampak dari perubahan iklim akan berakibat pada interaksi antar spesies semakin kompleks (predation, kompetisi, penyerbukan dan penyakit). Hal itu dapat membuat ekosistem tidak berfungsi secara ideal dan membuat beberapa spesies terancam punah.
d) Â Laju kepunahan