Mohon tunggu...
Rafendra Aditya
Rafendra Aditya Mohon Tunggu... Staf Biro Informasi dan Hukum Kemenko Kemaritiman -

Menulis membuatku merasakan hal-hal yang tak dapat kurasakan di dunia nyata. Menulis itu membangun rumah, dengan pondasi gagasan, material kata-kata dan atap khasanah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi di Ketapang dan Jawaban Puisimu

13 Oktober 2016   10:00 Diperbarui: 13 Oktober 2016   15:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Menjawab puisi tentang pagi. Dan lampu
yang ragu ketika pagi menyapamu. Sendu
lambai tanganmu
Pada awan kelabu
sisa
hujan
di ujung waktu
Lambai tanganmu mencumbu. Rindu
kembali bertumpu di palung biru. Pesonamu
memikatku
mengikatku
kembali. Lagi. Selalu.

Rahadi Oesman, Ketapang, 13 Oktober 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun