Mohon tunggu...
Kinarti 2200005231
Kinarti 2200005231 Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD UAD

Suka lifestile, jajan, dan alat kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Z dalam Menjaga Ideologi Pancasila

15 Januari 2023   17:40 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:06 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     

   Menurut Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004). 5 generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya, yaitu: 

  1. Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964; 

  2. Generasi X, lahir 1965-1979; 

  3. Generasi Y, lahir 1980-1995, sering disebut generasi millennial; 

  4. Generasi Z, lahir 1996-2009 (disebut juga iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet). Dan 

  5. Generasi Alpha, dimulai dari tahun 2010 (akhir dari generasi masih ambigu dan belum ditentukan). Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh kembangan kepribadian.

Generasi Z berbeda dengan generasi milenial dan Alpha. Generasi Z adalah penduduk yang lahir tahun 1997-2012 dengan perkiraan usia saat ini 9-24 tahun menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020. Generasi Z berisi orang-orang yang lahir pada masa transisi perkembangan teknologi. Adanya teknologi yang serba memudahkan menyebabkan generasi Z menyukai hal-hal instan dalam proses bekerja. Sehingga generasi ini sering disebut sebagai generasi micin. Generasi micin memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap perkembangan teknologi digital dan online. Ketergantungan terhadap teknologi ini membuat generasi micin dapat dikatakan sebagai generasi yang memiliki keunikan tersendiri dalam menerima dan mentransfer segala informasi dan pengetahuan yang diperoleh jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Generasi ini akrab dengan hal-hal viral, teknologi digital, sosial media dan internet.

Jika kita melihat generasi micin, ini sangat unik jika dibandingkan dengan generasi milenial. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi micin banyak yang update konten di sosial media, dan mereka banyak yang mendapatkan uang hanya dari konten yang mereka posting. 

Generasi micin cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti dunia politik atau pun perkembangan ekonomi Indonesia. Kebanyakan generasi micin  hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme melalui media sosial. Mereka Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting serba mudah instant dan bergaya.

Generasi ini cenderung mengarah ke liberalis dalam politik dan ekonomi. Mereka suka bersikap terbuka dan demokratis. Mereka sangat kreatif dan inovatif. Mereka mendapatkan pasokan informasi berlimpah, tapi validitas cenderung diabaikan. Akibatnya, generasi micin lebih suka yang serba cepat (instan) walaupun akurasi nya bersifat rendah. Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa generasi micin ini merupakan salah satu kelompok generasi yang sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh radikalisme dan tindakan intoleran di tengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial dan internet. Sebab, banyak informasi-informasi yang tidak terkendali karena kurangnya filterisasi. Bahaya Gerakan anti terhadap Pancasila dan Gerakan radikalisme juga kini mulai nampak dan merebak di kalangan pelajar serta mahasiswa yang merupakan kelompok dari generasi micin ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun