Mohon tunggu...
Politik

Luhut Panjaitan dan Secuil Kepribadiannya

11 Desember 2017   08:32 Diperbarui: 11 Desember 2017   09:03 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto oleh Ambrosius Ambarita : beritakepo.com

Dalam Big Five Personality ini terdapat 5 aspek yang digunakan dalam mencerminkan kepribadian  individu. Di sini, peneliti berusaha menemukan unit dasar kepribadian  dengan menganalisa kata-kata yang digunakan orang pada umumnya, yang  tidak hanya dimengerti oleh para psikolog, namun juga orang biasa,

  • Seperti  yang telah dijelaskan, bahwa big five personality terdiri dari lima  aspek atau faktor. Terdapat beberapa istilah untuk menjelaskan kelima  faktor tersebut. Namun, di sini kita akan menyebutnya dengan  istilah-istilah berikut:
  • Neuroticism (N) Mengukur penyesuaian  dengan ketidakstabilan emosi.Mengidentifikasi kecendrungan individu akan  distress psikologi, ide-ide yang tidak realistis, kebutuhan/keinginan  yang berlebihan, dan respon coping yang tidak sesuai. Yang meliputi  aspek-aspek : Anxiety (kecemasan). Self-consciousness (kesadaran diri).  Depression (depresi). Vulnerability (mudah tersinggung). Impulsiveness  (menuruti kata hati). Angry hostility (amarah).
  • Extraversion (E)  Mengukur kuantitas dan intensitas interaksi intrapersonal, level  aktivitas, kebutuhan akan stimulasi, kapasitas kesenangan. Yang meliputi  aspek : Gregariousness (suka berkumpul). Activity level (level  aktivitas). Assertiveness (asertif). Excitement Seeking (mencari  kesenangan). Positive Emotions (emosi yang positif). Warmth  (kehangatan).
  • Openness to New Experience (O) Mengukur keinginan  untuk mencari dan menghargai pengalaman baru, Senang mengetahui sesuatu  yang tidak familiar, yang meliputi aspek : Fantasy (khayalan).  Aesthetics (keindahan). Feelings (perasaan). Ideas (ide). Actions  (tindakan). Values (nilai-nilai).  .
  • Agreeableness (A) Mengukur  kualitas orientasi interpersonal seseorang, mulai dari perasaan kasihan  sampai pada sikap permusuhan dalam hal pikiran, perasaaan, dan tindakan.  Yang meliputi aspek : Straightforwardness (berterusterang). Trust  (kepercayaan). Altruism (mendahulukan kepentingan orang lain). Modesty  (rendah hati). Tendermindedness (berhati lembut). Compliance (kerelaan).
  • Conscientiousness  (C)  Mengukur tingkat keteraturan seseorang, ketahanan dan motivasi  dalam mencapai tujuan. Berlawanan dengan ketergantungan, dan  kecendrungan untuk menjadi malas dan lemah, yang meliputi aspek : Self-  discipline (disiplin). Dutifulness (patuh). Competence (kompetensi).  Order (teratur). Deliberation (pertimbangan). Achievement striving  (pencapaian prestasi). 

Sebagai bahan acuan dari analisis,  penulis akan menggunakan beberapa berita dari media online dimana Luhut  panjaitan sebagai narasumber dari berita tersebut. Berikut adalah link  menuju berita dimaksut

Freeport tolak mekanisme divestasi 51 persen saham, ini kata Menko Luhut, Merdeka.com,

Menko Luhut akui program 35.000 MW Jokowi perlu direvisi, merdeka.com,

 Menko Luhut minta revisi aturan taksi online lindungi kepentingan semua pihak, merdeka.com,

Luhut Kecewa, Indonesia Belum Merata Bikin Kapal,

foto oleh Elshinta : beritasatu
foto oleh Elshinta : beritasatu
Berdasarkan  dari biografi singkat dan beberapa berita diatas dapat dianalisis  kepribadian dari saudara Luhut Binsar Panjaitan sebagai Berikut.

Berdasarkan dari  biodata diri dan berita yang dianalisis, Luhut B, Panjaitan sebagai seorang yang memiliki backgroundmiliter beliau memiliki karakteristik sifat yang self-discipline(disiplin) dan dutifullness(patuh), hal ini terlihat selama kariernya di dunia militer tidak tercatat adanya pelanggaran,

Pada berita pertama terlihat dari sikap Luhut, bahwa beliau bersikap berhati-hati dan mempertimbangkan (Deliberation)  aspek-aspek yang ada, seperti dikutip "Ya makanya dibicarakan baik-baik  akan ada pertentangan atau tidak dengan undang undang, peraturan yang  ada. Kita tidak boleh dong karena ada orang investasi dari luar kemudian  kita kacaukan semua," (merdeka.com, 2017) menunjukan bahwa beliau tidak  ingin keputusan yang dihasilkan bersifat gegabah dan perlu dipikirkan  matang-matang agar tidak merusak struktur yang telah berdiri

Pada  berita kedua tampak bahwa Luhut panjaitan rela untuk pergi ke Amerika  dalam rangka untuk bernegosiasi dengan PT. freeport, padahal luhut yang  seharusnya adalah menko bidang kemaritiman tidak perlu ikut, hal ini  menunjukan bahwa luhut ingin mencapai prestasi (Achievement striving) yang berupa membuat PT. freeport setuju untuk melakukan divestasi saham sebesar 51% dan pembangunan smelter

Dalam  berita ketiga terlihat kembali karakteristik dari Luhut Panjaitan  tentang pertimbangan, karena beliau mengakui tentang pembangunan  pembangkit listrik 35.000 MW tidak bisa dilaksanakan, selain itu juga  terlihat karakteristik berterus terang (Straightforwardness), karena tidak terlihat adanya denial tentang fakta bahwa target pembangunan pembangkit listrik 35.000.MW tidak dapat tercpai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun