Mohon tunggu...
Eko Dardirjo
Eko Dardirjo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis

Pengurus Rumah Literasi Waskita Brebes

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Posko Covid-19 Terlangu, Libatkan Semua Unsur Masyarakat

8 April 2020   11:13 Diperbarui: 8 April 2020   15:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengantisipasi adanya penyembaran wabah Covid-19, Pemerintah Desa Terlangu Kecamatan Brebes membuat Posko penanganan, demi untuk menekan penyebaran Covid-19 di desanya.

Mereka antusias menjadi relawan yang bertugas di posko agar para pemudik yang datang bisa benar-benar pulang dengan sehat dan di pantau sehingga bisa memutus rantai Covid-19.

Semua berjaga-jaga secara bergantian, muda dan tua saling gotong royong, siang dan malam, saling remojongan, dan masyarakat umum yang bertugas dilibatkan yakni dari semua unsur Desa, mereka dari unsur Aparat Desa setempat, pelibatan  karang taruna, petugas kampung lalu lintas desa, tokoh masyarakat dan juga tokoh pemuda, semua saling bahu-membahu bergantian jaga-jaga.

Sementara itu, pemerintah Desa Terlangu mengedepankan SOP Kesehatan dengan penanganan Covid-19, dengan himbauan warga pendatang dari Perantauan diharapkan tetap di rumah mengisolasi diri selama 14 hari, dengan tetap melaporkan kepulangannya ke pihak RT atau RW setempat.

Di sisi lain, posko yang dipusatkan untuk warga pendatang tepatnya Posko di dekat jembatan jalan tol terlangu yang memang menjadi lalu lalang kebanyakan warga, dan merupakan akses utama pintu masuk bagi warga yang mau pulang ke rumah masing-masing.

Para pendatang juga dari Brebes dan pastinya melewati posko tersebut sehingga tepat didirikannya di tempat tersebut, bahkan setiap hari atau malam tiba tetap ada yang datang untuk didata, dengan penyemprotan disinfektan dengan cara warga masuk ke bilik yang sudah disediakan di buat secara mandiri oleh pihak Desa.

Penyemprotan motor dan barang yang dibawa kemudian dicek suhu tubuh dengan di data by name by address dan setelah itu warga yang bersangkutan diimbau untuk taat agar tidak keluar rumah selama 14, dan jika ada gejala gejala seperti demam, batuk, radang tenggorokan untuk melaporkan diri untuk dicek selanjutnya.

Dokpri
Dokpri
Namun, bukan hanya itu saja, walaupun kebijakan dari pihak Desa hanya diperuntukan untuk warga sendiri, namun ada juga warga yang datang dari Perantauan bukan dari warga setempat, melainkan warga dari Desa tetangga, tetapi didata secara terpisah dan dicek kesehatan sama seperti warga lainnya.

Untuk warga yang bertugas berjaga-jaga, mereka dilengkapi dengan APD seadanya, termasuk yang tidak boleh tertinggal adalah pemakaian Masker, dengan begitu seenggaknya bisa melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

Posko ini, dibuat untuk tetap sebagai posko penjagaan, dan selanjutnya posko ini terus berlanjut sampai memang benar-benar wabah ini dianggap sudah hilang, sehingga sementara waktu agar warga terlangu yang belum mudik dan ada keinginan mudik tetap patuh terhadap surat edaran dari Pemerintah Pusat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun