Mohon tunggu...
Rae Sita Michel
Rae Sita Michel Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance copywriter & content writer

Freelance copywriter & content writer who loves to learning anything

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perjalanan Seminggu Orkestra Mahasiswa Indonesia Membawa "Perak" di Sydney

8 Juli 2015   18:56 Diperbarui: 8 Juli 2015   19:04 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Penampilan OSUI Mahawaditra dalam International Showcase Australian International Music Festival di Sydney Town Hall pada Rabu (2/7) malam"]

[/caption]

 

Ada lima negara yang mengikuti AIMF tahun ini, Amerika Serikat, Indonesia, Cina, Selandia Baru, dan Australia. Penampil pada malam itu adalah Spring Nectar Indian Ensemble mewakili kebudayaan India, Yosemite Wind Orchestra mewakili kebudayaan Amerika, Shanghai Nan Yang Model High School Symphony Orchestra mewakili kebudayaan Cina, Orkes Simfoni Universitas Indonesia Mahawaditra mewakili kebudayaan Indonesia, dan Epping Boys/Cheltenhem Girls High School mewakili Australia. Penampilan Mahawaditra dengan kostum kebaya dan kain pada malam itu membawakan tiga buah lagu, Varia Ibukota, From The Break of Morning, dan Pirates of Caribean.

Di belakang panggung, para penampil berada di satu tempat yang cukup luas. Karena berada di satu tempat, ada interaksi di antara kelompok. Sebelum acara dimulai salah seorang vokalis dari Spring Nectar Indian Ensemble, Varshini Muralikrishman menghampiri pemain kendang kami untuk diajarkan cara memainkannya di sela-sela ia sedang berlatih lagu Varia Ibu kota. Persinggungan kebudayaan yang kami harapkan sebelum keberangkatan menuju AIMF terjadi pada malam itu. Fajry, pemain kendang Mahawaditra sedikit bingung bagaimana mengajarkan bermain kendang padanya. Alhasil, Varshini diajak oleh Kirana Suciati, Violinist Mahawaditra, bergoyang bersama diiringi pukulan kendang Fajry. Spontan, hal tersebut menjadi tontonan banyak orang. Tidak hanya Mahawaditra dan Spring Nectar, tapi penampil lainnya menonton dan mengabadikan momen tersebut.

[caption caption="Fajry, pemain kendang OSUI Mahawaditra bersama Varshini dari Spring Nectar Indian Ensmble."]

[/caption]

Jika Sydney Opera House adalah gedung konser terkenal dari Australia, Sydney Town Hall adalah gedung konser bersejarah bagi Australia. Gedung dengan model lama gaya Eropa kuno menjadi penanda paling kontras dengan Sydney Opera House. Penampilan Mahawaditra di sana menjadikan Mahawaditra sebagai orkestra Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di panggung tersebut.

Usai malam itu, masih ada penampilan terakhir pada Kamis (2/7) pagi. Dengan konsep pop concert dan berdurasi 45 menit, Mahawaditra akan tampil membawakan enam buah lagu di Autralian Maritime Museum Darling Harbour. Lagu-lagu tersebut adalah In a Persian Market, The Phantom of The Opera, Varia Ibukota, Es Lilin-Warung Pojok, Engklek, dan Pirates of The Caribean. Berbeda pada penampilan sebelumnya, Mahawaditra akan tampil di ruang terbuka. Penonton pada konser luar ruangan tersebut adalah orang-orang yang sedang berjalan-jalan di Darling Harbour yang tidak memiliki rencana menonton konser. Angin musim dingin dengan suhu tujuh derajat celcius tidak menyurutkan semangat Mahawaditra. Fokus yang terbagi antara memainkan bagian sesuai partitur, menahan partitur yang beberapa kali tertiup angin, melihat arahan konduktor sedikit memecah konsentrasi. Namun, penampilan pada pagi itu mendapat tepuk tangan meriah daripada para penonton yang tidak sengaja lewat.

[caption caption="Penampilan luar ruangan OSUI Mahawaditra pada Kamis (3/7) pagi di Australian Maritime Museum Darling Harbour."]

[/caption]

Sisa hari itu dihabiskan dengan berbelanja oleh-oleh di Paddys Market yang letaknya tidak jauh dengan China Town. Layaknya juga turis, mereka membeli oleh-oleh untuk anggota Mahawaditra yang tidak berangkat dan bagi para kerabat. Malam bebas pada hari itu, dihabiskan dengan makan malam bersama di It's Time to Thai sekaligus berbuka puasa.

Hari terakhir Mahawaditra satu kelompok penuh dihabiskan pada pagi harinya dengan waktu bebas. Beberapa dari mereka berkeliling kota hingga ke The Rock, semacam kota tua di Sydney, ada juga yang lainnya kembali berbelanja ke Paddys Market, dan sisanya menghabiskan waktu di hotel. Malam terakhir AIMF, adalah acara penutupan AIMF yang sudah berlangsung selama satu minggu. Acara pentupusan ini berlangsung di Sydney Town Hall dengan penampilan tiga command ensemble. Ansambel yang beruntung untuk penutup acara tersebut adalah D'Angelic choir dari Indonesia mewakili kelompok paduan suara, Normal West High School Wind Ensemble dari Amerika Serikat mewakili kelompok musik tiup, dan Shanghai Nan Yang Model High School Symphony Orchestra dari Cina mewakili kelompok orkestra. Penampilan terakhir adalah massed choir para peserta paduan suara AIMF diiringi oleh Brighton Secondary Symphony Orchestra dari Australia. Para paduan suara ini adalah Bunbur Catholic College, Newman College, St Catherine's School, Yarra Valley Grammar, Yew Chung International School, Wanganui High School, Anging Mamiri Choir, dan D'Angelic Choir. Mereka membawakan dua buah lagu, Five Spirituals karya Michael Tippett dan The Wanderer karya Dan Walker dibawah dirigen Liz Scott. Penutupan acara malam itu adalah pemberian penghargaan kepada setiap yang terlibat dan penghargaan kepada masing-masing peserta dalam Adjudicated Performance.

[caption caption="Massed Choir diiringi Brighton Secondary Symphony Orchestra hari Jumat (3/7) malam di Sydney Town Hall pada penutupan acara AIMF 2015."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun