Mohon tunggu...
Durratul Fitriya
Durratul Fitriya Mohon Tunggu... Freelancer - The right way is the hardest thing

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Dapatkah Ekonomi Politik Islam Mengatasi Masalah Kemiskinan di Indonesia?

3 Juli 2019   10:28 Diperbarui: 3 Juli 2019   10:38 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi politik Islam sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Namun ketika itu sifatnya masih sederhana. Seperti contohnya dalam hal politik, masih dilaksanakan dengan penerapan negosiasi antara dua kaum atau kelompok masyarakat (tahaluf siyasi). Sedangkan untuk penerapan ekonominya, pada masa Rasulullah belum ada yang namanya lembaga keuangan seperti Bank dan juga belum ada perusahaan. 

Jadi ekonominya lebih ke masalah perdagangan yang memakai sistem barter dan berlanjut memakai uang dinar dan dirham. Ekonomi politik Islam sendiri hadir untuk mewujudkan keberhasilan dan kemajuan bagi Dunia Islam. Dengan tujuan al-falah dan mardhatillah, ekonomi politik menyeimbangkan antara dunia dan akhirat serta hablum minallah dan hablum minannas. 

Ekonomi sendiri juga tidak akan berjalan baik jika didalamnya tidak ada politik (pemerintahan) dan sebaliknya. Karena politik didalamnya membahas tentang pemerintah dan rakyat. Jika keduanya disatukan maka akan menjadi suatu ilmu yang dapat menyeimbangkan kehidupan masyarakat. 

Namun seringkali di zaman sekarang orang-orang salah paham terhadap politik. Politik dinilai merupakan sesuatu yang hal yang tidak dapat digabungkan dengan agama karena dinilai kotor. Namun itu semua hanyalah pemikiran konvensional (doktrin non-Muslim) dan bukan lah paham yang diajarkan atau disebutkan dalam Islam.

Ekonomi politik Islam merupakan ilmu yang muncul sebagai penolakan atau untuk mengkritik paham-paham kovensional yaitu kapitalisme dan sosialisme. 

Di mana paham kapitalisme dan sosialisme dinilai tidak memberikan manfaat atau pretasi yang berarti terhadap perkembangan ekonom politik di dunia. Bahkan kedua paham tersebut juga sering mendapat kritikan dari ahli-ahli lain. Banyak penolakan terhadap paham-paham tersebut terutama oleh masyarakat muslim sebab dinilai memicu terjadinya persaingan tidak sehat antara individu. 

Selain itu, dalam dua paham konvensional tersebut ada sistem riba yang membuat umat Islam makin menentangnya. Karena dalam Islam, riba merupakan hal yang sangat dilarang pengaplikasiannya dalam segala hal terbukti dengan disebutkannya masalah riba di Al-Quran lebih dari dua kali yang membuktikan Allah swt., memang sangat melarang riba. Perihal tentang ekonomi politik Islam juga disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits

Terdapat dua alasan yang melatar belakangi diperlukannya pengembangan teori, pemikiran, dan konsep-konsep Ekonomi Politik Islam di masa sekarang ini. 

Alasan yang pertama yaitu keyakinan kita sebagai Muslim dan yang kedua adalah dasar kebutuhan umat manusia. Pengembangan konomi politik Islam perlu dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi termasuk masalah pembangunan ekonomi di dunia Muslim demi kehidupan masyarakat muslim yang lebih sejahtera. Tentunya, ekonomi politik juga mengikuti ketentuan-ketetentuan syariah berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman agama Islam. 

Menurut Yusuf al-Qardhawi (2002), "Islam menyiapkan cara-cara yang sempurna bagi mengatur manusia. Cara-cara itulah yang dipakai bagi mengatur kehidupan politik. Tanpa kuasa politik, negara kita tidak dapat malaksanakan kewajiban mengajak orang supaya melakukan amar ma'ruf nahi munkar, berjihad, menegakkan keadilan, mendirikan sembahyang, menolong orang-orang yang teraniaya, dan lain-lain."

Pendekatan ekonomi politik Islam dalam kaitannya dengan Pembangunan adalah sebuah proses yang terkait erat mengingat, kajian atau disiplin ilmu ekonomi politik Islam tidak akan mengenyampingkan persoalan politik, sosial, dan budaya dari sebuah masyarakat dalam kaitannya dengan proses pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun