Mohon tunggu...
Raditya Pratama
Raditya Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Biologi Undip

selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Produk Hand Sanitizer Sirih, Solusi Ampuh Tangkal Corona!

9 Agustus 2020   12:34 Diperbarui: 9 Agustus 2020   12:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi pembuatan hand sanitizer sirih kepada warga /dokpri

Kudus (31/07/2020) -- Banyaknya tumbuhan sirih (Piper betle) yang terdapat di Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus sangat berpotensi untuk dijadikan produk antiseptik mengingat kandungannya yang baik untuk kesehatan. Keberadaannya sangat melimpah namun tak banyak dari masyarakat yang memanfaatkannya. 

Hal tersebut sangat disayangkan karena kandungannya yang dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroorganisme. Kandungan dari tumbuhan tersebut sangat sesuai untuk diterapkan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.  Dalam hal ini seorang mahasiswa mencoba memanfaatkan tumbuhan sirih menjadi suatu produk antiseptik yaitu Hand Sanitizer Alami yang tidak kalah baik dengan produk di pasaran.

Salah satu cara yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh adalah menjaga kebersihan, salah satunya adalah kebersihan tangan. Menurut (Radji, 2010) Kebersihan tangan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan karena tangan merupakan anggota tubuh yang selalu kita gunakan dalam beraktivitas. 

Tanpa kita sadari bahwa hampir di setiap waktu kita selalu menggunakan tangan kita untuk melakukan suatu kegiatan. Zaman milenial seperti saat ini masyarakat lebih menyukai sediaan hand sanitizer dibandingkan dengan mencuci tangan secara konvensional pada umumnya karena yang cepat, sederhana, efisien, mudah kering, praktis, dan mudah dibawa kemana-mana.

Kandungan daripada daun sirih yang digunakan yakni berupa ekstraknya dari hasil rebusan air. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat menghilangkan berbagai penyakit kulit karena sifatnya yang antiseptik (antibakteri). Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami mempunyai keuntungan. 

Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan bahan yang mengandung bahan sintetik. Komponen utama antiseptik yakni terdapat minyak atsiri yang tersusun atas beberapa
komponen kimia yang digolongkan sebagai senyawa fenol dan senyawa selain fenol (Dharma, 1985).

Oleh karena itu pada Kamis, 16 Juli 2020 bertempat di Masjid Kramat Rejo diadakan program pelatihan oleh Raditya Pratama salah satu anggota Tim II KKN UNDIP 2020 mengenai cara pembuatan hand sanitizer alami dari ekstrak daun sirih kepada bapak-bapak warga Desa Barongan RT 4 RW 3, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. 

Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Adapun peserta yang hadir berjumlah 15 orang. Pada saat acara berlangsung, saya menghimbau warga sebelumnya untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan Covid-19 dengan wajib menggunakan masker dan membuat tanda sebagai jarak antar warga selama acara dilakukan.

Proses pelatihan diawali dengan menjelaskan kandungan bahan seperti daun sirih dan alkohol yang bersifat antiseptik terhadap bakteri dan jamur, gliserol untuk melelmbabkan kulit dan mencegah iritasi kulit dari alkohol yang berlebih, dan aquadest untuk pengenceran alkoholnya. 

Kemudian menjelaskan langkah-langkah pembuatan hand sanitizer , pelatihan bersama dengan warga, diskusi tanya jawab dengan warga, dan diakhiri dengan membagikan produk handsanitizer dalam 100ml botol spray kepada warga yang hadir. Hasil dari produk Hand sanitizer ini menunjukkan tekstur yang lembut, mudah kering, tidak lengket dan ringan saat bersentuhan dengan kulit.

Banyak warga yang mengaku senang, karena selama ini belum pernah ada pelatihan seperti ini dan dapat digunakan sebagai cara alternatif dala mengatasi kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun