Mohon tunggu...
Raditya Alief
Raditya Alief Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota 2019 Universitas Jember

Penulis amatir.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Eksternalitas Pembangunan Industri: Studi Kasus Kota Probolinggo, Jawa Timur

23 Maret 2020   10:24 Diperbarui: 23 Maret 2020   10:28 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hal ini dapat terjadi karena jika ada orang yang mengambil program gelar S3, keuntungannya hanya dirasakan oleh dia sendiri (kelompok inframarginal). Masyarakat umum disekitar kelompok inframarginal ini tidak akan merasakan penambahan manfaat jika kelompok inframarginal mengambil S3 dibandingkan dengan gelarnya yang sekarang didapatkan, yaitu S2.

Eksternalitas Teknologi

Eksternalitas teknologi merupakan eksternalitas yang disebabkan oleh munculnya sebuah teknologi baru yang mengubah suatu tren produksi. Maka dari itu, secara tidak langsung eksternalitas teknologi dapat mempengaruhi karakteristik konsumsi masyarakat umum.

Eksternalitas Posisional

Eksternalitas posisional dapat terjadi disebabkan karena adanya suatu kegiatan tertentu, misalnya ketika pembelian barang baru yang dapat mengubah sudut pandang tertentu terhadap penilaian publik pada suatu barang posisional. Barang posisional pada kasus ini adalah barang yang memiliki status seperti mobil, jam tangan, pakaian, dan lainnya.

Lalu, seperti apakah Eksternalitas yang ada di Kota Probolinggo sehingga mampu mempengaruhi Industri di Kota Probolinggo?

Industri memiliki dampak yang positif bagi masyarakat, contohnya seperti peningkatan kesempatan kerja sehingga menurunkan tingkat pengangguran, menaikkan konsumsi dan tabungan bagi masyarakat Kota Probolinggo pada umumnya. Tapi, Industri juga meningkatkan polusi yan g mengganggu aktivitas masyarakat dan menyebabkan turunnya tingkat kesehatan, kualitas udara dan mencemari sungai. Kompleks Industri yang ada di Jalan Brantas Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo merupakan lokasi studi kasus terkait Eksternalitas Industri di Kota Probolinggo.

Mengacu pada Perda no. 2 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kelurahan Pilang dijadikan kawasan strategis pembangunan industri khususnya di sepanjang Jalan Brantas. Terdapat 12 perindustrian di Kelurahan Pilang yang sebagian besar berpusat di sepanjang Jalan Brantas. Industi tersebut antara lain: PT. Rimba Sempana, PT Bromo Falcata Indonesia, Southern Marine Indonesia (Sekrum), PT. Phamolite Adhesif Industry (PAI), dan PT. Indhopherin Jaya. 

Dari keberagaman kegiatan produksi perindustrian yang ada di Kota Probolinggo, ternyata menghasilkan data bahwa ada 2 jenis Eksternalitas yang ada di Kota Probolinggo. Yaitu Eksternalitas Negatif dan Eksternaitas Positif, Eksternalitas tersebut antara lain terjadi pada aspek demografi dan tingkat kenyamanan masyarakat.

Eksternalitas Negatif Produksi

Hal ini memiliki dampak secara langsung kepada daerah atau lingkungan sekitar kawasan industri, karena dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh beberapa perindustrian tersebut memengaruhi kesehatan masyarakat dan degradasi lingkungan. Eksternalitas negatif ini berupa imbas dari limbah yang digunakan oleh masyarakat dan menimbulkan penyakit gatal ditubuh. Komunikasi masyarakat kepada pihak industri terkait hal ini tidak pernah terjadi, sehingga terjadi mis-komunikasi dan perlu penyelidikan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun