Mohon tunggu...
Raditya Alief
Raditya Alief Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota 2019 Universitas Jember

Penulis amatir.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Eksternalitas Pembangunan Industri: Studi Kasus Kota Probolinggo, Jawa Timur

23 Maret 2020   10:24 Diperbarui: 23 Maret 2020   10:28 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat ini di Indonesia berada era yang cukup menonjol. Hal ini disebabkan pada pemerintahan Jokowi pada periode 2014-2019 terlihat jelas bahwa presiden

Jokowi memfokuskan pada pembangunan infrastruktur Indonesia pada masa rezimnya. Disatu sisi pembangunan infrastruktur yang difokuskan presiden memberikan dampak positif, antara lain : meningkatkan aksesibilitas nasional, meningkatkan peluang investasi, membuka kesempatan pembangunan mandiri dari tingkatan desa/kelurahan, dan lain lain. Namun disisi lain muncul pertanyaan seperti "Bagaimana nasib upaya peningkatan SDM?", "Apa gunanya membangun infrastruktur jika SDM kita masih lemah?". Pertanyaan ini merupakan salah satu kajian eksternalitas yaitu dampak alokasi anggaran pembiayaan antara infrastruktur dan SDM. Maka dari itu, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah harus dapat mengelola dan memanajemen anggaran dengan tepat sehingga memaksimalkan pemanfaatan potensi dengan meminimalisir dampak negatif yang terjadi.

Pada artikel kali ini, akan dibahas terkait eksternalitas yang terjadi pada sektor industri di Kota Probolinggo, namun sebelum membahas lebih lanjut terkait "Eksternalitas Industri di Kota Probolinggo" mari mempelajari terlebih dahulu makna sebenarnya dari Eksternalitas itu sendiri.

Lantas, apa itu Eksternalitas?

Menurut James M. Buchanan (1962), "Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi." Secara umum, terdapat 5 jenis eksternalitas, yaitu : Eksternalitas Negatif, Eksternalitas Positif, Eksternalitas Inframarginal, Eksternalitas Teknologi, dan Eksternalitas Posisional.

Eksternalitas Negatif

Eksternalitas negatif merupakan efek samping negatif yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang telah dilakukan para pelaku ekonomi (salah satu contoh pelaku ekonomi yaitu perusahaan) yang dampaknya dirasakan oleh pihak yang tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi tersebut. Salah satu contoh kasus terkait eksternalitas negatif yaitu pada suatu daerah pemukiman, ada sebuah pabrik yang melakukan kegiatan produksi yang akan menghasilkan asap setiap harinya. Hal ini, secara umum dapat dikatakan bahwa setiap kegiatan perekonomian dapat berpotensi membawa efek samping, namun pada permasalahan ini efek samping yang dihasilkan hanya pada tingkat gangguannya saja.

Eksternalitas Positif    

Eksternalitas positif merupakan suatu dampak menguntungkan yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh para pelaku ekonomi, atau dengan kata lain merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. Salah satu contohnya seperti dengan keberadaan sebuah Universitas di suatu wilayah. Warga yang tinggal di sekitar wilayah Universitas secara tidak langsung akan mendapat keuntungan dari segi perekonomiannya, karena mereka dapat mendirikan kost yang pastinya dibutuhkan para mahasiswa. Apalagi jika warga sekitar membuka usaha penyediaan jasa sesuai kebutuhan mahasiswa seperti tempat fotokopi, cafe, toko pakaian, dan sebagainya, tentu hal ini dapat menciptakan peluang mendapatkan keuntungan lebih banyak pada usahanya. Dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa eksternalitas positif merupakan kebalikan dari eksternalitas negatif karena memiliki banyak manfaat bagi kedua belah pihak (pelaku ekonomi dan pelaku yang terkena dampak dari kegiatan ekonomi).

Eksternalitas Inframarginal

Eksternalitas inframarginal adalah keadaan dimana tidak ada dampak positif atau dampak negatif yang akan didapatkan oleh pihak konsumen yang berada pada zona inframarginal. Akan tetapi, kerugian tetap dirasakan oleh pengguna atau masyarakat yang berada pada kelompok inframarginal. Contoh kegiatan yang terkait dengan eksternalitas inframarginal yaitu seperti misalkan pada umumnya pendidikan hanya bermanfaat kepada masyarakat hingga tingkatan S1 dan S2. Tapi, pada contoh permasalahan eksternalitas inframarginal ini, peningkatan pendidikan seseorang menuju level S3 tidak memiliki pengaruh apa-apa dari sudut pandang sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun