Pandemi Covid-19 menjadi salah satu musuh terbesar seluruh negara dalam kuang lebih satu setengah tahun ini. Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi dirasakan oleh bebagai lapisan masyarakat dan hampir melumpuhkan seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak hanya itu, jumlah korban positif juga terus bertambah setiap harinya, bahkan di Indonesia sudah mencapai angka 3.462.800 terhitung pada 2 Agustus 2021.Â
Namun kasus kesembuhannya juga semakin meningkat setiap harinya. Masyarakat ada baiknya mengurangi kecemasan yang berlebih akan tertular virus ini, karena jika bekerja sama dalam memutus penyebarannya pasti akan memberikan titik terang pada pandemi ini.
Hasil survey lokasi dan wawancara dengan Bapak Hartono selaku ketua RW 06 Kelurahan Pandean Lamper menunjukkan bahwa beberapa masyarakat masih menganggap remeh kebijakan tersebut sehingga mereka masih saja melakuka mobilitas seperti biasa meskipun di beberapa wilayah Pandean Lamper sudah banyak jalan-jalan yang ditutup guna membatasi mobilitas masyarakat.Â
Alasan mengapa beberapa warga masih saja bepergian adalah mereka merasa bosan dan stress apabila harus dirumah terus menerus, mengingat kondisi pandemi ini sudah berlangsung selama satu tahun lebih. Banyak sekali aspek yang memang terkena dampak dari pandemi Covid-19.Â
Tidak hanya aspek fisik saja, tetapi secara kesehatan mental juga terdampak. Bapak Hartono juga mengatakan bahwa selama pandemi ini, hubungan antara warga sekitar bisa dibilang kurang adanya ikatan yang baik, tidak seperti biasanya.Â
Semua ini dikarenakan apabila ada salah satu warga yang terjangkit Covid-19 justru akan dijauhi dan diasingkan oleh warga yang lainnya, bahkan setelah warga itu sembuh. Memang kondisi seperti ini mengharuskan individu untuk menjaga jarak, namun bukan berarti memutus hubungan baik dengan orang lain. Setiap orang masih bisa memberika dukungan secara mental yaitu melalui verbal atau kata-kata.
Permasalahan tersebut kemudian mendorong mahasiswa untuk memberikan psikoedukasi guna menambah wawasan baru bagi warga setempat sehingga mereka nantinya bisa berkembang lebih baik lagi. Program pertama yang disusun adalah psukoedukasi mengenai pentingnya PPKM darurat & Kiat-kiat menghadapi stress selama pandemi. Program ini  diberikan dalam bentuk poster yang nantinya dibagikan kepada warga RW 06 melalui Whatsapp Group warga dan juga mahasiswa nantinya akan menempelkan poster tersebut di setiap RT yang ada di RW 06 Pandean Lamper. Pada saat menempelkan poster, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada beberapa warga terkait isi dari poster dengan harapan warga bisa lebih paham mengenai isi dan makna dari poster edukasi tersebut.
Program kedua yang disusun oleh mahasiswa adalah edukasi terkait pentingnya menmbuhkan kesadaran sosial dan menjalin relasi hangat di kala pandemic Covid-19. Psikoedukasi ini diberikan dalam bentuk modul yang nantinya akan disebar luaskan melalui Whatsapp Group warga RW 06.Â