Mohon tunggu...
Shadiq Raditya Irawan
Shadiq Raditya Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Hanya seorang mahasiswa biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wabah Covid-19 dan Pengunaan Sosial Media

18 Juni 2021   17:49 Diperbarui: 18 Juni 2021   18:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut Wikipedia, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Kasus pertama yang diketahui diidentifikasi di Wuhan, Cina pada bulan Desember pada tahun 2019 silam.

Penyakit ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia secara cepat dan masif, sehingga menyebabkan pandemi yang tak berkesudahan dan masih terjadi hingga detik ini. 

Wabah yang merebak secara cepat di seluruh negara di dunia inilah yang dapat menyebabkan seluruh aspek kehidupan di suatu negara dapat tersendat maupun lumpuh. Hal yang sama tentunya juga terjadi di negara Indonesia, dimana negara dengan jumlah penduduk sebanyak 271.349.889 jiwa ini, juga sempat sangat kewalahan dalam mengatasi masalah wabah tersebut pada saat pertama kali kasus Covid-19 pertama ditemukan pada awal tahun 2020.

Keadaan ini memaksa kita untuk merubah 180 kebiasaaan hidup kita yang telah lama kita jalani sebelum pandemi ini merebak dimana-mana. Kita pun mulai terbiasa untuk selalu mencuci tangan, memakai masker , hingga selalu membatasi jarak dengan orang di sekitar kita. Himbauan pembatasan jarak ini pula membuat kehidupan sosial antar individu terasa seperti terhalang oleh tembok kasat mata. Kita yang terbiasa nongkrong, atau sekedar menyapa teman di luar rumah, harus meninggalkan kegiatan tersebut untuk sementara waktu, dan berdiam diri di rumah sebagai bentuk pencegahan diri agar tidak terpapar oleh virus Covid-19.

Kita patut bersyukur karena hidup di era dimana menghubungi orang yang sangat jauh sekalipun sangat mungkin untuk dilakukan. Ya, ditengah-tengah keterbatasan ruang untuk sekedar bertemu dan bercanda ria dengan kolega, sahabat, maupun keluarga lainnya, kita mempunyai berbagai opsi untuk berkomunikasi kepada mereka yang jauh dari kita dan tak memungkinkan untuk dapat bertemu lewat banyak aplikasi sosial media seperti WhatsApp, Line, Telegram, Facebook Messenger, dan masih banyak lainnya.

Kehidupan sosial masyarakat kini pun lebih kebanyakan bergantung kepada pengunaan sosial media agar tetap dapat saling terhubung antar satu sama lain. Pengunaan sosial media bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Indonesia, namun selama pandemi ini, pengunaan sosial media telah mengalami peningkatan yang tinggi. Dilansir dari mediaindonesia.com, survei yang telah dilakukan oleh Facebook bersama YouGov, menunjukkan bahwa lebih dari 140 juta orang yang tinggal di   Indonesia bergabung dengan grup yang aktif selama bulan Januari hingga Februari pada tahun 2021. Dengan angka tersebut saja kita dapat melihat betapa pentingnya keberadaan sosial media di tengah pandemi yang sedang berkecamuk.

Namun, keberadaan sosial media bagaikan pedang bermata dua, di satu sisi ia sangat berguna dan bermanfaat, namun di sisi lainnya ia dapat menjadi sesuatu yang berbahaya seperti menjadi sarang penyebaran berita hoaks. Di saat kondisi yang sangat rentan ini, ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita hoaks mengenai virus Covid-19 yang sedang menjadi wabah di seluruh belahan dunia. Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Henri Subiakto mengatakan, masih banyaknya berita hoaks di masa pandemi Covid-19 merupakan persoalan serius.

hoaks mudah dipercaya dan disebarkan orang yang memang memiliki kesejajaran dengan isi hoaks itu sendiri. Apalagi, pemikiran manusia sangatlah beragam tergantung latar belakang kehidupannya masing-masing. Tak heran jika keberagaman tersebut ada yang menghasilkan pemikiran tidak percaya dengan apapun yang sedang marak terjadi, seperti keberadaan Covid-19.

Sosial media merupakan jalan alternatif kita untuk tetap dapat terhubung dengan yang lainnya di tengah keterbatasan karena pandemi Covid-19 yang masih belum usai hingga saat ini, namun kita juga tetap harus bijak dalam menggunakan sosial media dan menyikapi berita-berita bohong yang beredar di sosial media. Semoga saja wabah korona ini akan berakhir sesegera mungkin agar kita semua dapat bertemu dengan sanak saudar dan teman-teman dengan rasa aman tanpa khawatir.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun