Mohon tunggu...
Raditiya FirdaMaulany
Raditiya FirdaMaulany Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Farmasi

Hang in there

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Penggunaan Suplemen-Herbal serta Cara Pengolahannya!

8 Agustus 2020   15:33 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kudus(07/08/2020)-Pandemi COVID-19 tidak menjadi halangan bagi mahasiswa Universitas Diponegoro untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata(KKN). KKN yang dilaksanakan di kampung halaman masing-masing dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)" ini dilaksanakan pada 5 Juli-15 Agustus 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ada.

Pandemi COVID-19 yang terjadi hampir diseluruh dunia mengakibatkan maraknya berbagai informasi yang beredar di masyarakat terkait penggunaan herbal dan suplemen yang dapat digunakan sebagai imunodulator untuk menjaga diri dari COVID-19.

Salah satu upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19  adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, utamanya melalui menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik ditambah dengan penggunaan suplemen kesehatan dan ramuan herbal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi mengenai penggunaan suplemen dan herbal agar masyarakat dapat memilih dan menggunakan secara tepat dan bijak suplemen dan herbal untuk menghadapi COVID-19.

Edukasi penggunaan suplemen dan herbal ini dilaksanakan pada Minggu(20/07) dengan peserta Ibu-Ibu PKK di desa Barongan, mahasiswa KKN mengatakan "Terkait produk herbal dan suplemen kesehatan untuk menghadapi COVID-19, sejauh ini klaim khasiat/manfaat yang telah disetujui oleh Badan POM RI masih sebatas membantu memelihara daya tahan tubuh. Belum pernah disetujui klaim untuk mencegah atau mengobati penyakit COVID-19, sehingga apabila ada produk yang dikatakan dapat mengobati COVID-19 belum dapat dipercaya" ujar Raditiya peserta KKN.

Suplemen yang dapat digunakan sebagai imunodulator merupakan suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin D dan vitamin E, probiotik, Zink(Zn) dan selenium. Sebelum memilih suplemen maka perlu dipastikan bahwa produk yang akan dibeli aman, bermutu dan bermanfaat/berkhasiat dengan melakukan prinsip cek KLIK yaitu Kemasan, pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak berlubang, sobek, karatan atau bocor. Label, baca informasi produk yang tertera pada label dengan cermat. Izin edar, pastikan produk memiliki izin edar dari Badan POM yang dapat dicek melalui aplikasi android CEK BPOM atau subsite http://cekbpom.pom.go.id/. Kadaluwarsa, pastikan produk tidak melebihi masa kadaluwarsa atau tidak berubah warna atau bau.

Herbal yang dapat digunakan sebagai imunodulator yaitu temulawak, jahe, kunyit, serai, buah jambu biji, daun jambu biji, meniran dan sambiloto. Menurut BPOM RI(2020) Pengolahan herbal untuk penggunaan sendiri menggunakan simplisia segar/kering atau serbuk dapat diolah dengan cara merebus bahan segar/kering dengan cara merebus dalam air mendidih suhu 100C selama 15-30 menit tergantung kemudahan penyarian dan untuk serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air mendidih selama lima menit.

Penggunaan herbal juga perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan dan penyakit tertentu, misal konsumsi jahe tidak dikonsumsi untuk penderita diabetes selama 30 hari berturut-turut.

Setelah melakukan edukasi, mahasiswa KKN mempraktikkan cara pengolahan herbal menjadi sirup. Program ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas warga desa Barongan untuk mewujudkan warga desa yang sehat dan terampil. Sirup yang dibuat terdapat dua macam yaitu sirup rosella dan sirup temulawak.

Pembuatan sirup temulawak dan sirup rosella tersebut menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di desa untuk mempermudah warga mempraktikannya dirumah masing-masing ditambah apabila dibuat dengan skala besar dan dilakukan dengan region yang lebih luas dapat membuka adanya lapangan pekerjaan baru yang dapat meningkatkan perekonomian warga desa Barongan. Selain untuk meningkatkan produktivitas warga, produksi sirup tersebut merupakan bentuk kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap kesehatan warga yang sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19.

Menurut Prana(2008) Temulawak (Curcuma xhantorriza) mengandung zat aktif yang khas yaitu Kurkumin dan Ukanon jenis A, B, C dan D yang berfungsi merangsang daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Bahan sirup temulawak yang terbuat dari temulawak, kayu secang, jeruk nipis, cengkeh dan kayu manis dapat digunakan untuk menangkal COVID-19 yang sedang menjadi pandemi hampir diseluruh dunia.

Sirup rosella yang terbuat dari campuran bunga rosella, jahe dan daun mint juga dapat menjadi imunostimulan dan mencegah adanya penuaan dini(anti aging). Pada kesempatan sosialiasi tersebut mahasiswa menjelaskan khasiat sirup rosella dan sirup temulawak, mempraktikan bagaimana cara pembuatan sirup dengan menyediakan bahan dan alat serta bagaimana bahan tersebut diperoleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun