Mohon tunggu...
radiansyah
radiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Radiansyah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perbaiki diri dan lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Urgensi Niat dalam Islam

25 Februari 2021   13:03 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:19 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
niat ilustrasi ( foto pixabay)

Niat, siapa yang tak mengenal kata ini

Niat ini menjadi salah satu kunci kita dalam melakukan sesuatu perbuatan bahkan KBBI menyebut niat adalah maksud atau tujuan suatu perbuatan, contohnya seperti ini kalau kegiatan beribadah "nanti aku niatkan untuk shalat tepat waktu" .

Pengertian niat menurut bahasa (Arab), niat () adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan. Orang Arab menggunakan kata-kata niat dalam arti "sengaja".

Terkadang niat juga digunakan dalam pengertian sesuatu yang dimaksudkan atau disengajakan.

Secara istilah, tidak terdapat definisi khusus untuk niat. Karena itu, banyak ulama yang memberikan makna niat secara bahasa, semisal Imam Nawawi yang mengatakan niat adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya."

Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw menyatakan, "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan" (HR Bukhari & Muslim)

Fungsi Niat

Dalam islam fungsi niat itu ada 2 yaitu pembeda antar amal dan kadar pahala. Mengapa demikian? Dalam agama islam pasti sudah diketahui bahwa amal amal yang bersifat wajib dan sunnah yang dijalankan oleh seorang muslim, misal sholat subuh 2 rokaat, solat sunah rawatib 2 rokaat, solat sunah lainnya 2 rokaat, maka agar membedakan apa jenis amal ibadah yang dilakukan yaitu dengan niat

Kemudian, niat pun bisa menjadi tolak ukur kadar pahala yang akan kita dapatkan, misal saya menaksir perempuan, lalu saya meningatkan solat, puasa atau jenis amal yang lainnya kepada dia dengan "meniatkan" ingin berbagi kebaikan padahal dalam lubuk hati paling dalam "sebenarnya" ingin kelihatan soleh depan perempuan, maka yang awalnya ingin "niat" berdakwah ke perempuan yang ditaksir malah menjadi mendapatkan dosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun