Bergegas menyusuri padang rumput dekat persawahan
Melintas lorong jalan berlimpah genangan curah hujan
Kusisir duri-duri penjaga putri malu agar tak menyakiti
Kujejak dengan penuh hati-hati
Seakan menyambut riuh hadirin
Rumput-rumput menari gemulai seiring hembusan angin
Menebar pesona keanggunan
Memamerkan keelokan meski sadar akan dicampakkan
Tidak... aku tidak mencampakkanmu
Aku akan meraihmu dan mendandanimu
Namun relakanlah dirimu untuk kering dan layu dahulu
Ku kan merangkaimu dengan segenap hatiku
Kau mungkin di pandang sebelah mata
Tapi jiwaku berkata kau berharga
Kau tak sekadar belukar yang berserakan
Kehadiranmu bagian dalam semarak keagungan Tuhan
Kisah serangkai rumput kering
Terwujud tatkala telpon berdering
Persembahan sederhana kawan lama di hari wisuda
Maafkanlah kawan hanya ini yang kupunya bersama segenggam doa
Sorong, 03 Juni 2021
Written by: Radian Kristiani
#NyanyianHatiDian
Terinspirasi cerita wisuda kawanku Lusi