Mohon tunggu...
Putri Radhika
Putri Radhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku Made Putriradhika Prabandari bisa dipanggil Radhika aku merupakan Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien terhadap Penggunaan Obat Secara Swamedikasi

24 Mei 2022   14:28 Diperbarui: 29 Mei 2022   00:02 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : https://riasparamitapharmacist.blogspot.com

 

Penggunaan obat secara mandiri tanpa pemeriksaan oleh dokter disebut dengan swamedikasi. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi merupakan pemilihan dan penggunaan obat, baik obat modern maupun obat tradisional yang digunakan oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejala penyakit yang lain. (WHO, 1998). Swamedikasi memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pemeliharaan kesehatan, namun bila tidak dilakukan secara benar justru tidak menyembuhkan penyakit atau muncul penyakit baru akibat dari efek samping dari obat yang digunakan.

Parasetamol (asetaminofen) merupakan salah satu obat bebas. Parasetamol biasanya digunakan untuk menghilangkan nyeri ringan sedang dan kondisi demam ringan. Penggunaan suatu obat khususnya parasetamol, tentu memerlukan suatu pengetahuan mengenai cara penggunaan dan dosis dari parasetamol itu sendiri.

Pengetahuan/kognitif adalah domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Ada beberapa pengetahuan minimal terkait penggunaan obat secara mandiri yang sebaiknya dipahami masyarakat, pengetahuan tersebut meliputi tentang mengenali gejala penyakit, memilih produk yang sesuai dengan indikasi dari penyakit, mengikuti petunjuk yang tertera pada brosur obat, memantau hasil terapi dengan kemungkinan efek samping yang ada (Depkes RI, 2007). Namun, bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan obat parasetamol secara mandiri?


Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan parasetamol secara mandiri, dilakukanlah suatu penelitian. Salah satu penelitian yang membahas masalah ini adalah penelitian oleh Syafitri Nurtiana I, dkk (2017). Penelitian ini menggunakan 87 responden yang merupakan mahasiswa kesehatan yang telah memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa dengan penggunaan parasetamol yang berdampak baik (tindakan positif) sebesar 53% (46 orang) dan mahasiswa dengan penggunaan obat parasetamol yang berdampak tidak baik (tindakan negatif) sebesar 47% (41 orang).

Berdasarkan penelitian oleh Syafitri Nurtiana I, dkk (2017), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan obat parasetamol secara mandiri. Korelasi antar dua variabel yang diteliti positif mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan obat secara mandiri. Dengan kata lain, semakin baik pengetahuan masyarakat dalam penggunaan parasetamol secara mandiri maka semakin positif tindakan atau penggunaan obat parasetamol dalam penggunaannya yang secara mandiri (tanpa resep dokter).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun