Mohon tunggu...
Raden Pekik
Raden Pekik Mohon Tunggu... -

Product Leader at PT Intan Pariwara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Klaten Bersholawat bersama Habib Syekh

6 Agustus 2013   08:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 05/08/2013 19:00 Space Iklan 300 x 80 Pixel Klaten, NU Online Tepat pukul 20.30 WIB Alun-alun Kabupaten Klaten telah dibanjiri ribuan manusia berbaju putih. Selain dari Klaten, terdapat cukup banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Temanggung, Yogyakarta, dan Surakarta. Kedatangan mereka tentu bukan tanpa alasan, mengingat malam itu akan digelar Klaten Berdzikir dan Bersholawat bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf dan Bupati Klaten Sunarno. Acara tersebut merupakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Klaten ke-209 sekaligus memperingati bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai pembuka Habib Syekh mengulas acara tasyakuran Hari Jadi Klaten dan Peringatan bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan dengan sholawat. Menurutnya, rasa syukur tidak hanya diungkapkan melalui ucapan. Rasa syukur harus diimplementasikan melalui penggunaan sesuatu yang diberikan Allah SWT untuk kebaikan sesuai dengan fungsi utamanya. Habib Syekh mencontohkan, seseorang yang diberi kipas tetapi menggunakannya untuk memukul orang sebagai contoh orang yang tidak bersyukur. Pada malam itu Habib Syekh juga menjelaskan tentang beberapa keutamaan bulan Ramadhan sebagai keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Keutamaan yang dimaksud antara lain dikabulkannya doa setiap Muslim dan diturunkannya ampunan bagi siapapun yang memintanya. Bahkan ia menjelaskan jika Allah SWT memberikan kedudukan yang tinggi kepada orang-orang yang meminta pertolongan kepada-Nya. Seperti majlis lain yang dipimpin Habib Syekh, acara kemudian dilanjutkan dengan mendendangkan beberapa kasidah. Diantara nyanyian beberapa kasidah, hadir Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo yang kemudian didaulat Habib Syekh untuk memberikan sambutan. ”Saya kira yang akan melantik saya (pertama kali-red) adalah Menteri Dalam Negeri, tapi ternyata Habib Syekh inilah yang melantik saya,” demikian ucap sang gubernur yang diikuti oleh gelak tawa jamaah. Ucapan tersebut muncul karena Bapak Ganjar Pranowo sebelum menjadi gubernur pernah bersilaturahmi dan meminta doa serta dukungan di rutinan Klaten Berdzikir dan Bersholawat yang saat itu bertempat di Kecamatan Kalikotes. Pada saat itulah Habib Syekh atas nama Ahbabul Mustofa melantik Ganjar Pranowo karena ia berjanji akan mengadakan sholawatan di tiap kabupaten/kota di Jawa Tengah setiap selapanan. “Sekarang giliran saya yang membuktikan janji saya,” lanjut Ganjar Pranowo. Ia menyatakan kesiapan untuk menggelar sholawat akbar di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah beberapa saat yang akan datang. Selain itu, ia mewacanakan untuk menggelar sholawatan setiap bulan sekali secara bergilir di tiap kabupaten/kota sebagai media interaksi antara masyarakat dan pemerintah. Wacana tersebut tentu saja mendapat respon yang sangat positif dari Habib Syekh. Bahkan, Habib Syekh menyebutkan bila majelis sholawatan merupakan salah satu media yang paling efektif untuk proses interaksi positif antara masyarakat dan pemerintah. Sebagai penutup acara, dinyanyikan lagu “Indonesia Raya” sebagai simbol kesetiaan kepada kedaulatan Negara Republik Indonesia. Setelah lagu tersebut usai dinyanyikan, berangsur-angsur jamaah meninggalkan alun-alun Klaten. Redaktur    : Mukafi Niam Kontributor: Pekik Nursasongko http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,46349-lang,id-c,daerah-t,Klaten+Bersholawat+Bersama+Habib+Syekh-.phpx

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun