Mohon tunggu...
Raden Muhammad Rizki
Raden Muhammad Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung

hobi saya di bidang editing konten video

Selanjutnya

Tutup

Bandung Artikel Utama

Semerbak Tuah dari Pelosok

21 November 2024   20:43 Diperbarui: 22 November 2024   13:58 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana

Suhu dingin menusuk tulang.

Di perbukitan tampak dua pria menimbang tanaman yang dari kejauhan tampak seperti ilalang. Semerbak wangian khas daun serai mulai tercium. 

Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana
Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana

Terlihat kepulan asap di sebuah ruangan terpelosok, terdapat sosok pria paruh baya sedang membakar Serai Wangi yang sudah kering. Pria itu bernama Suryana, yang kerap disapa Yana. Pria kelahiran bandung 03 April 1965.

Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana
Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana

Yana sebelumnya pernah bekerja di perkebunan teh PTPN, sebagai pemetik teh selama 14 tahun. Tetapi seiring berjalannya waktu, tidak ada peningkatan dalam sistem kerja tersebut, hingga akhirnya Yana pun memutuskan untuk menekuni pembuatan Minyak Serai Wangi.

Serai Wangi (Cymbopogon Nardus) jenis rerumputan dari Ordo Graminales yang khas dari daerah tropis Asia. Serai Wangi dapat dibuat menjadi Minyak Serai Wangi yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan.

Minyak hasil sulingan Serai Wangi digunakan sebagai bahan pembuatan minyak wangi, sabun, shampo, dan produk lainnya. 

Selain itu, air sisa proses penyulingannya bisa dijadikan sebagai cairan pembersih lantai, karena memiliki kandungan anti bakteri. Dan sisa fermentasi Serai Wangi yang telah diolah dapat dijadikan bahan bakar untuk penyulingan.

Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana
Sumber foto: Raden Muhammad Rizki Alhafizh Heryana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun