Mohon tunggu...
Rade A. Ludji
Rade A. Ludji Mohon Tunggu... Guru - Kisahku sejarahku. Sejarahku bisa jadi bagian dari sejarahmu

asal NTT, sabu

Selanjutnya

Tutup

Trip

Savana Rote Ndao

26 Oktober 2018   09:35 Diperbarui: 26 Oktober 2018   09:34 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, berdiri, gunung, langit, luar ruangan dan alam

"Menetapkan tujuan boleh saja, asalkan tidak membuat kita kehilangan kesempatan untuk menikmati setiap kelak-kelok yang menarik"

Penamamen satu desa yang terletak di Rote barat daya.  Pertama kali saya mendengarnya. dan belum masuk dalam bucket list daerah pariwisata Rote Ndao yang akan saya kunjungi.

Sekalipun demikian, saat teman mengajak untuk mengunjungi keluarganya tanpa pikir Panjang saya langsung mengiyakan. Pada dasarnya saya suka mengunjungi tempat baru. Dan kebetulan hari ini adalah off day.

Kami star dari penginapan sekitar pukul 12.30. menurut perkiraan saya, perjalanan kesana hanya sekitar 20an kM. diluar dugaan. Ternyata perjalanan sekitar 60an KM. Melewati 14 desa. Jalannyapun terbilang parah.

Mengingat jauhnya tempat tujuan. Maka tak ada waktu untuk istrahat. Apalagi menikmati perjalanan. Kami benar-benar focus agar cepat sampai dan pulangnnya tidak kemalaman.

Karena ada ultimatung tidak ada istrahat, tidak ada foto-foto, dengan sengaja saya menurunkan kecepatan. Menikmati setiap kelak-kelok perjalanan ke sana. Alhasil saya ketinggalan. kehilangan jejak teman-teman lain yang berjumlah delapan orang.

Tak mengapa. Saya masih bisa andalakan google maps. Opppss....setelah cek handphone, ternyata no signal. That's crasy.  All is well ucap saya, untuk menguatkan diri.

Saat sampai di persimpangan, saya kebingungan dalam memilih. Tanpa pertimbangan yang matang, saya memilih untuk belok kiri. Dan saya mengambil jalan yang salah.

That's ok kata saya dalam hati. Sayapun berbalik dan mengikuti arah yang benar. Saat saya berbalik, ternyata teman-teman saya sedang menunggu.

Pelajaran pertama, saat dipersimpangan mungkin saja kita bisa salah menentukan arah. Tidak berhenti adalah kuncinya. Berbaliklah untuk menemukan arah yang benar agar dapat mencapai tujuan.

Pelajaran kedua, sebuah team tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Mereka rela menunggu, walau harus memperlambat perjalanan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun