Mohon tunggu...
Radha Clarisha MS
Radha Clarisha MS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memahami Organisasi Internasional Menurut Realisme

15 Maret 2020   05:59 Diperbarui: 15 Maret 2020   06:05 4310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Organisasi Internasional adalah bentuk hubungan kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara dalam mewujudkan suatu kepentingan. Hubungan dalam Organisasi Internasional terjadi dalam lingkup kawasan regional ataupun global. Pendekatan dalam hubungan internasional dapat digunakan untuk memandang serta memahami bagaimana sistem yang berlaku dalam Organisasi Internasional. Salah satu pendekatan hubungan internasional yang dapat digunakan yakni realisme. Realisme merupakan pendekatan klasik yang memiliki pandangan anarki akan sistem internasional yang ada. Lalu, bagaimanakah kaum realis menjelaskan terbentuknya Organisasi Internasional? Apa saja peran Organisasi Internasional jika dikaji melalui pendekatan realis? Mengapa kaum realis memiliki anggapan bahwa Organisasi Internasional merupakan upaya dalam mewujudkan stabilitas internasional? Serta bagaimanakah kaum realis memandang kelebihan serta keterbatasan yang ada dalam Organisasi Internasional?

Menurut kaum realis, Organisasi Internasional merupakan kerjasama yang didalamnya terdapat sebuah perebutan aspek power dan wealth antar negara yang tergabung dalam Organisasi Internasional. Selain itu, kaum realisme mempercayai kerjasama antar negara seperti Organisasi Internasional, Rezim, dan Institusi Internasional mampu berjalan dengan baik apabila power yang didistribusikan terbagi secara merata atau Organisasi Internasional yang dilakukan oleh setiap negara tetap memiliki pengaruh dari kapabilitas power dari setiap negara tersebut. Kemudian, realisme pada dasarnya tidak menyetujui bahwa Organisasi Internasional dapat secara langsung berkontribusi dalam terbentuknya stabilitas dan perdamaian dunia. Realisme berargumen bahwa Organisasi Internasional memiliki kelemahan yang terletak pada efektivitasnya yang dipengaruhi oleh besarnya pengaruh kekuatan masing-masing negara yang bergabung di dalamnya. Hal ini relevan dengan teori hegemonic stability  yang diturunkan dari perspektif realisme, di mana sebuah rezim atau Organisasi Internasional tidak akan berjalan efektif apabila tidak ada aktor dominan yang mengontrol dan mengawasi distribusi public goods di dalamnya (Hasenclever et. al., 2000). Sedangkan menurut Hasenclever (1995), suatu Organisasi Internasional akan mencapai titik maksimalnya ketika keuntungan yang diinginkan masing-masing aktor "balanced". Namun dalam hal ini, kaum realisme memiliki anggapan bahwa Organisasi Internasional dapat memberikan bargaining power untuk negara-negara anggotanya dalam memaksimalkan kekuatannya dan menciptakan balance of power dalam situasi tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun