Mohon tunggu...
H. Rackhmad Kristianto Adi
H. Rackhmad Kristianto Adi Mohon Tunggu... Kurikulum

Saya Guru Fisika di SMA Sedes Sapientiae Jambu, sekolah swasta Katolik berasrama yang berfokus pada pembentukan karakter dan pendidikan holistik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyambut Senja dengan Cahaya

24 Mei 2025   12:00 Diperbarui: 24 Mei 2025   10:42 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya senja. Dokumen Pribadi

"Masa depan bukan untuk ditakuti, tetapi untuk disiapkan dengan bijak dan penuh harap." Refleksi seorang guru.

Senja selalu punya caranya sendiri menyapa jiwa: pelan, lembut, tapi pasti. Tidak secerah pagi, namun tetap menghadirkan cahaya. Di usiaku yang hampir genap 50 tahun, saya mulai menyambut senja itu "masa pensiun"bukan dengan resah, melainkan dengan rasa syukur dan secercah harapan.

Warisan Hidup dari Dua Kutub

Saya lahir dari rahim seorang guru sekolah dasar dan dibesarkan oleh tangan seorang petani. Ibu "lembut dan sabar" mengajariku bahwa kesetiaan tidak selalu berisik. Ia bekerja dalam diam, menyimpan cinta dalam tindakan kecil yang konsisten. Sementara bapak, sosok yang keras, disiplin, kadang temperamentaltapi di balik suaranya yang lantang, tersembunyi kasih dan niat baik yang murni.

Mereka seperti dua kutub yang membentuk diriku. Dari ibu, aku belajar menyentuh hati murid dengan kelembutan. Dari bapak, aku menyerap semangat kerja keras, ketegasan, dan kejujuran dalam bertindak.

"Bunga tidak tumbuh di tanah datar. Ia butuh guncangan. Mental pun tak terbentuk tanpa tempaan."

Kini, ketika aku menoleh ke belakang, aku tahu: karakter mereka adalah warisan sejati. Nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu yang menjagaku tetap utuh dalam menghadapi gelombang kehidupan.

Ketika Guru Belajar dari Kehidupan

Saya mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah Katolik. Dalam perjalanan ini, saya menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga terus belajar termasuk belajar mempersiapkan diri saat tugas formal sebagai pendidik usai.

Beberapa tahun lalu, saya terlibat dalam tim pelatihan guru-guru yang menjelang pensiun. Banyak di antara mereka yang merasa gamang: "Setelah ini, saya akan jadi siapa?" "Apa yang bisa saya lakukan nanti?" Pertanyaan-pertanyaan itu membuka mata saya. Persiapan pensiun bukanlah proyek satu atau dua tahun. Ia adalah proses panjang yang perlu dimulai sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun