Mohon tunggu...
Seputar Film
Seputar Film Mohon Tunggu... Freelancer - FILMAKER DAN REVIEW FILM

MEMBAHAS SEPUTAR FILM

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Gundala Karya Joko Anwar

6 September 2019   22:00 Diperbarui: 6 September 2019   22:23 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/joko anwar

*Spoiler Content*

Film Gundala saya beri nilai 9/10

Gundala tidak hanya jadi sebuah film pembuka di Jagat Sinema Bumilangit, tapi juga membuka standardisasi  baru di film superhero Indonesia setelah melejitnya film Wiro Sableng 212 (2018). Antusiasme tinggi dari masuyarakat maupun penikmat film yang ada di Indonesia mengawali kehadiran sang patriot pertama milik Indonesia.

Film Gundala Bercerita tentang Sancaka yang hidup di jalanan sejak ditinggal oleh orangtuanya. Menjalani kehidupan yang berat  dan keras, Sancaka harus bisa bertahan hidup. Ketika kondisi Negara makin kacau, Sancaka harus memutuskan untuk menjaga keselamatan dirinya atau melawan penindasan yang ada disekitarnya.

Film Pembuka di Jagat Sinema Bumilangit yang Memuaskan

Kita harus mengakui, hype besar Gundala menjadi satu pencapaian sekaligus tantangan tersendiri. Pencapaian bahwa perfilman Indonesia tenyata sudah mampu membuat film superhero sekeren ini. Sementara yang menjadi tantangan tersendiri adalah soal standardisasi, Jangan sampai ketika Film Gundala memiliki standart yang tinggi namun di film selanjutnya malah merosot.

Soal segi cerita, Joko Anwar sebagai sutradara dan penulis skenario dia berhasil mewujudkannya dalam layar lebar. apakah kisah Gundala sama dengan di komiknya? Cerdasnya,disini  Joko bukan menyamakan, tapi berusaha melengkapi dan memadukan kisah Sancaka dengan alur yang mudah diterima oleh penonton.

Bukan hanya sekadar aksi adu jotos, atau adegan baku tembak, film produksi Screenplay Films ini menyajikan drama yang bisa dibilang sangat mendalam. Gundala enggak lepas dari formula film superhero. Seperti, sebuah konflik orangtua dan anak, gejolak batin sang jagoan, dan supervillain.

Sepertinya Joko Anwar dalam meriset tampaknya enggak tanggung-tanggung. Mulai dari desain produksi, warna, bahkan dari segi dialog. Cara bercanda, cara bicara, serta cara lawakan sarkas pun tetap bisa terlihat keren. Meski kurang bisa relate dengan penonton remaja saat ini, tapi bisa memiliki garis pandang yang sama.

Dapat di sayangkan, beberapa aspek perlu ditandai dengan tinta merah. Pengenalan sang jagoan Gundala dengan universe Bumilangit perlu ada tahap pengembangan, meski hal ini bisa menjadi benang merah untuk film di jangan sinema bumilangit selanjutnya. Adegan yang harusnya dapat menjadi clue, malah dilupakan karena nyaris terlepas dari kisah Sancaka.

Di film Gundala Justru banyak easter egg yang bisa dikembangkan lebih lanjut untuk film bumilangit ke depannya. Mengingat, masih ada tujuh film selanjutnya di Jilid 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun