Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Si Cantik "Supermoon" di Jakarta

15 November 2016   11:06 Diperbarui: 15 November 2016   17:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Supermoon yang terlihat dari depan kantor Pusat Dirjen Pajak, Jakarta | Dokumen pribadi dari teman saya

Kemarin tepatnya tanggal 14 November 2016, terjadi peristiwa alam yang sangat indah dan bisa jadi dikatakan juga sebagai momen yang langka. Supermoon, begitu orang-orang menyebutnya. Peristiwa di mana bulan terlihat paling terang dan paling besar. Peristiwa ini terakhir terjadi pada tahun 1948. Berarti sudah sekitar 68 tahun silam peristiwa ini pernah terjadi.

Tentu, hal langka ini tidak luput untuk saya lewatkan. Kemarin saya sempat mengambil gambar Supermoon tersebut. Dan memang, bulan terlihat lebih terang dan lebih besar dari biasanya. Istilah supermoon populer didefinisikan sebagai sebuah bulan purnama yang bertepatan dengan orbit bulat terdekat dengan bumi, atau Perigee.

Dengan adanya peristiwa langka Supermoon ini, saya tergelitik untuk mencari tahu tentang Supermoon untuk menuntaskan rasa penasaran saya. Dari kecil, saya memang menyukai hal-hal yang berbau astronomi atau kejadian alam. Tak ayal, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, mengunjungi Planetarium di Taman Ismail Marzuki adalah salah satu aktivitas yang saya sukai.

Menurut beberapa info yang saya baca, karena orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk menyerupai telur, atau elips, maka aka nada saat nya ketika bulan berada dengan jarak yang dekat atau jauh dari bumi. Dan karena orbit bulan bentuknya memiliki variasi dari waktu ke waktu, setiap bulan nya ini,Perigeetidak selalu berada pada jarak yang terdekat dengan bumi.

Beruntungnya, pada bulan ini, yakni bulan November, bulan resmi mencapai Perigee 06 :21 ET (11 :23 UT) tepatnya pada tanggal 14 november 2016 dengan berjarak sekitar 221.524 mill dari planet bumi kita ini, dengan titik acuan pengukuran dari pusat antara bumi dan bulan.

Dan yang patut untuk diketahui, sebelumnya bulan belum pernah berada pada jarak sedekat ini dari bumi, yang saya katakan tadi di awal, terakhir bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi adalah pada tahun 1948 yang berjarak sekitar 30 mil dari Supermoon yang terjadi di bulan ini

Supermoon yang terlihat dari luar rumah saya | Dokumen pribadi
Supermoon yang terlihat dari luar rumah saya | Dokumen pribadi
Tetapi tahukah, sebenarnya ada beberapa fakta dari peristiwa Supermoon yang dilansir dari laman Space.com, saya merangkumnya menjadi 2 fakta. Apa sajakah?
  • Ombak Akan Lebih Tinggi di Wilayah Laut

Imbas dari fenomena Supermoon ini akan terlihat juga untuk mereka-mereka yang tinggal di wilayah yang dekat dengan laut, pasalnya, laut akan mengalami pasang surut yang lebih besar dari biasanya, layaknya "pasang purnama" yang terjadi saat fase Bulan berada dalam fase baru atau penuh. Apa penyebabnya? Ya, penyebabnya adalah karena Matahari, Bumi, dan Bulan akan berada dalam satu garis sejajar, dan dengan adanya tarikan gravitasi kedua benda angkasa itulah yang akan menyebabkan ombak di bumi akan terlihat lebih tinggi.

bulan yang terlihat dari tengah laut | sumber: noliesradio.org
bulan yang terlihat dari tengah laut | sumber: noliesradio.org
  • Supermoon Tanggal 14 November 2016 Menjadi yang Paling Terang

Konon menurut kabar, Supermoon pada tanggal 14 november 2016 kemarin disebut menjadi yang paling terang, sejak sebelumnya di tahun 1948 fenomena ini sudah terjadi. Dan untuk melihat fenomena Supermoon kemarin Untuk menyaksikan fenomena itu,  tak perlu menggunakan teleskop karena supermoon bisa disaksikan dengan mata telanjang. Adapun yang telah Dikutip dari Conde Nast Traveler, untuk mendapat pemandangan terbaik dan sempurna, hindari dari polusi cahaya yang berlebihan karena imbasnya adalah, kecerahan bulan dapat terhalang oleh lampu-lampu kota dan/atau awan di angkasa.

Selain terlihat sebagai bulan dengan ukuran besar, Supermoon ini tidak memiliki efek yang super terhadap bumi. Mengapa demikian, ya, karena seperti yang kita ketahui bersama, selama terjadinya bulan purnama, daerah pesisir pantai bisa dapat terpengaruh dengan adanya banjir di mana banjir tersebut adalah akibat dari pasang yang sangat tinggi dalam kurun waktu dari bulan November hingga Februari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun